Menolak Tutup Akun Penyebar Hoaks dan Propaganda, Menteri Thailand Ancam Tuntut Facebook

25 Juni 2021, 21:13 WIB
Menolak Tutup Akun Penyebar Hoaks dan Propaganda, Menteri Thailand Ancam Tuntut Facebook /Pixabay/Firmbee

 

MANTRA SUKABUMI - Menteri Digital, Ekonomi, dan Masyarakat Thailand (DES), Chaiwut Thanakhamanusorn mengancam akan menuntut platform media sosial Facebook.

Tuntutan dari Menteri Thailand itu diajukan, setelah Facebook diduga menolak menutup akun yang menyebarkan berita palsu dan propaganda kerajaan.

Diketahui, tuntutan itu dipaparkan oleh Menteri Thailand Chaiwut Thanakhamanusorn, pada pertemuan komite untuk mengendalikan penyebaran berita palsu.

 Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Dalam kesempatan tersebut, ia jika memerintahkan total 164 URL untuk ditutup bulan ini, serta meimnta penyedia layanan internet dan Facebook untuk mematuhinya.

"Meski melalui proses negosiasi, Facebook tetap menolak mengikuti perintah untuk menutup semua akun," ujarnya dikutip mantrasukabumi.com dari Bangkok Post.

Dikarenakan tidak menaati perintah penutupan akun, Chaiwut menegaskan pihaknya akan membawa masalah ini ke ranah hukum.

"Saya akan mengambil tindakan hukum terhadap Facebook di Thailand dan kantor pusatnya," tegas sang Menteri.

Ia juga mengingatkan bahwa Facebook harus bertanggung jawab atas masalah, yang melibatkan negara serta mematuhi hukum negara.

Beberapa berita bohong yang disebarluaskan antara lain informasi vaksin, rencana nomor undian lotre, hingga aturan Covid-19.

Sementara itu, dari 54 URL yang telah disetujui untuk ditutup oleh Pengadilan Thailand, baru 19 di antaranya ditutup pada 2 Juni 2021 lalu.

Namun beberapa akun yang diduga menybar hoaks dan propaganda seperti Pavin Chachavalpongpun hingga Andrew MacGregor Marshall belum juga ditutup.

Baca Juga: Update Covid-19 Asia: Puluhan Ribu Warga China Filipina Thailand Positif, Kasus di Indonesia Naik 15 Persen 

DES menemukan 28 pelaku menyebarkan hoaks. Chaiwut mengatakan tiga pelanggar telah diperingatkan untuk menghapus atau memperbaiki apa yang dia katakan.

Dilaporkan para pelaku menyebarkan berita palsu tentang seorang polisi bernama Thong Lor, yang sekarat setelah menerima suntikan Covid-19 kedua.

Berita palsu lainnya melibatkan nomor undian lotre yang diperbaiki oleh Kantor Lotre Pemerintah.

Kemduian ada pula yang menyebarkan hoaks terkait pedoman baru untuk Covid-19, yang disarankan oleh dokter Siriraj.

Selain itu terdapat juga beberapa akun yang membuat berita palsu tentang seorang perwira polisi bernama Muang Nan, yang sekarat setelah menerima vaksin Sinovac.

Adapun perjudian online selama turnamen sepak bola Euro 2020 bulan ini, 14 pelaku di Thailand yang berkaitan telah ditangkap.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Bangkok Post

Tags

Terkini

Terpopuler