Polemik Pin Mao Zedong Saat Olimpiade Tokyo, China Janji Tak Akan Terulang Lagi

8 Agustus 2021, 11:35 WIB
China berjanji tidak akan membiarkan atlet peraih medali Olimpiade Tokyo mengenakan pin Mao Zedong lagi saat di podium. /*/mantrasukabum.com//ANTARA

MANTRA SUKABUMI - Komite Olimpiade Internasional (IOC) memberikan peringatan kepada dua atlet balap sepeda China saat pengalungan medali di podium Olimpiade Tokyo.

Bao Shanju dan Zhong Tianshi tampak memakai pin kecil bergambar Mao Zedong saat hendak menerima medali di podium Olimpiade Tokyo, hal itu melanggar aturan terkait anti-propaganda.

Atas peristiwa tersebut, China berjanji tidak akan membiarkan atlet peraih medali mereka mengenakan pin Mao Zedong lagi saat di podium.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 akan Berakhir! Saksikan Megahnya Closing Ceremony Menggunakan Link Berikut ini

Penyelenggaraan Olimpiade memang melarang propaganda politik, agama atau rasial, oleh karena itu Komite Olimpiade Internasional (IOC) meninjau ulang kejadian tersebut.

Direktur Komunikasi Korporat dan Humas IOC, Christian Klaue mengatakan bahwa pihaknya telah menerima jaminan dari China bahwa kejadian tersebut tidak akan terulang lagi.

"Kami juga telah menerima jaminan bahwa itu tidak akan terjadi lagi. Dengan ini, IOC mempertimbangkan kasus ini selesai," kata Christian Klaue seperti dikutip oleh mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Minggu, 8 Agustus 2021.

Ia juga mengatakan telah menerima klarifikasi dari China bahwa atlet tersebut telah diberi peringatan.

"Di China, kami telah menerima klarifikasi dan para atlet tersebut telah diperingatkan," lanjutnya saat jumpa pers.

Baca Juga: Medali Emas Olimpiade Tokyo Ternyata Hanya Seharga Rp11 Juta'an, Begini Hitungannya

Kedua atlet China yang diberi peringatan, Bao Shanju dan Zhong Tianshi menjadi juara pada balap sepeda trek nomor sprint beregu putri.

Di baju mereka tampak sebuah pin kecil berwarna merah dengan profil emas dari mendiang pemimpin China saat pengalungan medali.

Christian Klaue tidak mengkonfirmasi apakah tindakan tersebut melanggar aturan atau tidak, IOC hanya melakukan tindakan sebatas peringatan saja.

Untuk Olimpiade Tokyo, IOC telah melonggarkan aturan terkait gestur atau ekspresi bermuatan politik, seperti ketika atlet berlutut untuk melawan rasisme sebelum Olimpiade berlangsung.

Namun aksi berlutut seperti itu hanya boleh dilakukan di lapangan dan tidak diperkenankan saat pengalungan medali di atas podium.

Baca Juga: Momen Haru Greysia-Apriyani Dapatkan Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020

Perhelatan kompetisi olahraga sejagat raya ini akan berakhir hari ini 8 Agustus 2021. Perolehan medali sampai hari Sabtu, China masih berada di urutan pertama disusul Amerika Serikat dan Jepang.***

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler