Disebut Komunis dan Kapitalis, Inilah Sejarah dan Fakta Negara Tiongkok yang Sebenarnya

8 Agustus 2021, 12:20 WIB
Fakta dan sejarah negara Tiongkok yang dikenal sebagai China, selalu diidentikan sebagai negara komunis. /*/mantrasukabumi.com//Tangkapan layat YouTube Data Fakta

MANTRA SUKABUMI - Berikut fakta negara Tiongkok atau lebih dikenal dengan nama China selalu diidentikan sebagai negara komunis. Hal ini dikarenakan pemerintahan di Tiongkok selalu dikuasai Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Kiprah negara Tiongkok di dunia sekarang tidak bisa dipandang sebelah mata, dengan jumlah penduduk terbesar di dunia ini menjelma menjadi negara berpengaruh dan maju dalam bidang ekonomi dan teknologi.

Bahkan negara Tiongkok disebut-sebut dapat mengungguli negara negara besar dan maju seperti Amerika Serikat, Jepang bahkan Rusia.

Baca Juga: Mengenal Brunei Darussalam, Tetangga yang Kalem Tapi Tajir Melintir Serta Fakta Menarik Lainnya

Dengan wajah baru Tiongkok sekarang, apakah negara berjuluk tirai bambu ini masih disebut negara komunis?. Simak penjelasannya seperti dilansir oleh mantrasukabumi.com dari video unggahan Youtube di kanal Data Fakta berikut ini.

Menurut definisi resminya, negara Tiongkok atau Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menyebut dirinya sebagai negara komunis hasil dari revolusi komunis pada tahun 1949.

Secara resmi negara tirai bambu ini masih disebut sebagai negara komunis. Meskipun begitu, sejumlah ilmuwan politik pada masa kini tidak lagi mendefinisikan Tiongkok sebagai negara komunis.

Menurut tulisan seorang mantan parlemen Britania Raya berjudul "Is China a Capitalist or Communist Country?" mendefinisikan Tiongkok sebagai negara kapitalis dengan kerangka pemerintahan komunis.

Sementara menurut artikel yang dimuat di halaman LIPI mengatakan, potret Tiongkok pada era 1950-1960 an memang dikenal sebagai negara komunis. Namun kini Tiongkok menampilkan wajah yang jauh berbeda.

Baca Juga: Pemilik Istana Terbesar di Dunia, Brunei Darussalam Jadi Negara Terkaya Nomor 5 di Dunia

Sejak Deng Xiaoping mencanangkan reformasi ekonomi pada tahun 1978, ekonomi dan teknologi Tiongkok tumbuh pesat, berkembang bahkan maju ke depan.

Negara yang dalam dunia internasional biasa disebut China ini, kini lebih suka dipanggil Tiongkok daripada nama China Hal ini merujuk pada sejarah awal penyebutan nama negara ini.

Penyebutan China atau Tiongkok tidak sepenuhnya salah, namun apabila merujuk dari sejarah penamaannya penyebutan China agak keliru.

Nama China berasal dari penyebutan yang salah oleh orang-orang Barat dari kata "Qin".

Nama Qin merujuk pada salah satu Dinasti Qin yang pernah berkuasa pada abad ke 3 SM.

Baca Juga: Mengenal Kazakhstan, Negara Paling Sepi Di Dunia Hingga Penghasil Bidadari Di Asia

Sementara dalam dialek Mandarin, kata China disebut Zhonguo dan pada dialek Hokkian menyebutnya dengan Dionggok.

Kata Tiongkok berasal dari dialek Hokkian yang berarti "Kerajaan Tengah" atau "Negara Pusat". Oleh karena itu Negeri Tirai Bambu ini tidak ingin dipanggil China lantara hanya merujuk pada satu dinasti saja, sedangkan Tiongkok mengacu pada semua wilayah.

Mata uang resmi negara Tiongkok sebenarnya bukan Yuan tetapi Renminbi. Renminbi atau RMB merupakan penyebutan formal untuk mata uang yang berlaku di seluruh Tiongkok daratan. Sedangkan Yuan adalah nama unit atau satuan dari mata uang RMB.

Negara ini dijuluki sebagai negara tirai bambu, hal ini dikarenakan terdapat banyak bambu dengan kualitas terbaik yang dikenal tidak mudah patah.

Selain itu, julukan tirai bambu juga dikarenakan untuk membedakan dengan Uni Soviet yang dijuluki tirai besi.

Selain itu, negara Tiongkok juga akan meluncurkan mata uang digital pertama di dunia. Hal ini bertujuan untuk memotong biaya sirkulasi uang kertas tradisional serta kontrol terhadap kebijakan pasokan uang.

Demikian sejarah dan fakta yang sebenarnya dari Tiongkok, negara terluas di Asia sekaligus berpenduduk terbanyak di dunia.***

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler