Corona belum Usai, Pasar Hewan Liar di Tiongkok kembali Jual Kelelawar hingga Kalajengking

1 April 2020, 13:45 WIB
Ilustrasi pasar hewan /*/pixabay

 

Mantrasukabumi-com - Pasar makanan laut Huanan, Wuhan sempat dituduh sebagai penyebab penyebaran virus corona COVID-19 yang mematikan.

Pasar tersebut dikabarkan menjual binatang buas yang dianggap berpotensi munculnya virus corona seperti Kelelawar dan sejumlah hewan liar lainnya.

Setelah mewabah pandemi, Pasar ini kemudian ditutup usai wabah menyebar dengan cepat, bahkan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sempat akan memberlakukan pelarangan perdagangan daging hewan liar.

Namun, ternyata setelah wabah di Wuhan mereda, pasar-pasar serupa malah kembali di kota lain beroperasi tanpa pelarangan apapun.

Pasar daging yang menjajakan beragam hewan itu pun tetap ramai dikunjungi pembeli.

Baca Juga: Angka Kematian Virus Corona di Indonesia, Tertinggi di Asia Tenggara, 20 Besar di Dunia

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail, perdagangan pasar hewan liar di Guilin berjalan seolah tak pernah terjadi apa-apa.

Padahal, warga dunia selain Tiongkok kini kelimpungan menangani virus berbahaya dan sangat menular itu.

Pusat wabah atau episenter pandemi sudah berpindah dari Wuhan ke Italia, Eropa, dan kembali bergeser ke Amerika Serikat (AS).

Negeri Paman Sam itu telah melaporkan kasus infeksi virus corona hingga 188 ribu kasus per Rabu pagi 1 April 2020.

Sebenarnya, memang belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk menuduh sejumlah hewan liar sebagai biang keladi virus.

Baca Juga: Update 1 April 2020, AS Catat Korban Virus Corona Capai 23 Ribu dalam Sehari

Hewan yang diduga membawa virus ini pun masih berubah-ubah, mulai dari Ular Kobra Tiongkok, Kelelawar, hingga Trenggiling.

Di luar itu pun masih ada dugaan bahwa virus bukanlah berasal dari hewan-hewan yang dijual di sana.

Ada yang menduga virus itu berasal dari laboratorium virologi milik Tiongkok.

Pemerintah RRT pun menuduh Militer AS sebagai biang keladi dalam sebuah konspirasi bahwa virus tersebut 'diimpor' dari Negeri Paman Sam.

Alhasil, pasar hasil laut di sejumlah kota tetap buka seperti biasa, menjual puluhan jenis hewan liar, mulai dari kelelawar hingga kalajengking.

Baca Juga: Pasien di Malaysia Bahayakan Nyawa 10 Tenaga Medis, Setelah Berbohong Soal Test COVID-19

Mereka dijual setara dengan unggas, kelinci, anjing, maupun kucing yang lazim dijadikan bahan pangan oleh orang Tiongkok.

Salah seorang saksi mata dilaporkan melihat tak ada sama sekali pelarangan penjualan hewan-hewan liar seperti yang sempat digaungkan pemerintah RRT.

Adapun terkait kebersihan dari hewan-hewan yang dijual pun tetap buruk seperti biasa.

Padahal, kandang bertumpuk juga pernah dituduh sebagai asal virus corona yang kini menjangkiti 850 ribu orang di seluruh dunia.

Kondisi ini memungkinkan wabah atau pandemi baru muncul dari lokasi yang sama.

Pasar serupa di Kota Dongguan, Tiongkok Barat Daya juga disebut masih berjalan seperti biasa.

Baca Juga: WHO: Memakai Masker Pelindung Secara tidak Benar Bisa Lebih Berbahaya

"Orang-orang di sini yakin bahwa wabah telah berakhir dan tak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Ini hanya menjadi masalah di luar negeri sejauh pemikiran mereka.

"Pasar kembali buka persis seperti sebelum pandemi virus corona merebak," lapor salah satu koresponden Daily Mail di Tiongkok.**

Sumber Artikel dari https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-01359122/pasar-hewan-liar-di-tiongkok-kembali-dibuka-dan-tetap-jual-kelelawar-hingga-kalajengking?

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler