Tersiar Kabar Chip 666 Ditanam ke Tubuh Manusia untuk Kontrol Corona, Simak Faktanya

6 Mei 2020, 21:52 WIB
ILUSTRASI chip.* /BROOKHAVEN/PIXABAY /

MANTRA SUKABUMI - Berbagai kabar seringkali ikut meramaikan suasana ditengah pandemi COVID-19 ini.

Mulai kabar yang bisa dipertanggungjawabkan sampai hanya sekedar berita bohong atau hoaks.

Maka perlu kiranya memilah dan menelusuri berita dengan baik agar tidak menimbulkan kepanikan.

Termasuk baru-baru ini dikabarkan di media sosial Facebook bahwa Menteri Kesehatan Amerika Serikat menyetujui penanaman chip bernama Chip 666 ke tubuh warganya di tengah pandemi COVID-19.

Bahkan langkah kebijakan ini telah disetujui senat Amerika Serikat dengan mengesahkan Undang-Undang Kesehatan yang digagas sejak era Barack Obama.

Baca Juga: Pandemi Virus Corona Belum Usai Amerika Serikat Diteror Tawon Pembunuh

Undang-Undang itu mengharuskan penanaman chip Radio Frequency Identification (RFID) untuk mengakses perawatan medis.

Pengunggah juga mengklaim penanaman chip itu merupakan bagian dari upaya kelompok Illuminati menggiring umat manusia ke satu sistem pemerintahan dan satu sistem keuangan.

Akan tetapi, setelah ditelusuri, ternyata kabar tersebut adalah hoaks.

Situs Kementerian Komunikasi dan Informatika Rabu, 6 Mei 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com memberi penjelasan mengenai informasi itu.

Faktanya, tidak terdapat kata-kata berupa perintah kepada warga Amerika Serikat untuk menanamkan chip itu.

Hal tersebut disimpulkan berdasarkan Affordable Care Act atau Undang-Undang Perlindungan Pasien dan Perawatan Terjangkau yang diluncurkan di era Barack Obama.

Baca Juga: Update Covid-19 (6/5/2020), Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara, Peringkat 36 di Dunia

Artikel ini telah tayang sebelumnya di bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul "Cek Fakta: Chip 666 Disebut Ditanam ke Tubuh Manusia untuk Kontrol Corona, Simak Faktanya"

BBC melaporkan, dalam sedekade terakhir, chip RFID mulai tren ditanam di bawah permukaan kulit manusia.

Chip itu berfungsi layaknya kartu pintar yang berjalan tanpa perlu kontak langsung. Menanamkan chip seperti itu memberikan kenyamanan karena seseorang bisa membawanya ke mana saja tanpa khawatir hilang atau lupa.

Oleh karena itu, teknologi chip RFID disebut tidak terkait dengan gerakan Illuminati atau anti-Kristen karena sejak lama telah digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari militer, pertanian, medis, hingga komunikasi dan informasi untuk berbagai keperluan.

Berdasarkan narasi yang disebutkan sebelumnya, tidak ada kaitannya antara teknologi chip RFID dengan pandemi Covid-19 khususnya sebagai cara untuk mengontrol manusia.

Baca Juga: Jadwal Imsak untuk Sukabumi: Kamis, 7 Mei 2020/14 Ramadan 1441 H

Snopes melaporkan, hoaks itu pernah beredar dalam artikel yang dimuat 28 Juli 2013. Artikel itu menyinggung penanaman microchip yang diuji coba terhadap warga Wyoming, Amerika Serikat.

Kan tetapi, kabar yang dimuat dalam artikel tersebut juga hanya tipuan yang dibuat situs satire National Report.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler