Dalih Cegah Aksi Pedofilia, PM Israel Akan Tanam Chip ke Tubuh Anak-anak

11 Mei 2020, 13:56 WIB
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan siapapun yang akan menyerang Israel akan mendapatkan balasan telak. / /REUTERS

MANTRA SUKABUMIPerdana Menteri Benjamin Netanyahu akan menerapkan penanaman microchip kepada anak-anak.

Hal itu dilakukan untuk meredam kasus pedofilia merebak di Israel, sehingga penerapan microchip menurut Benjamin Netanyahu dianggap akan efektif.

Awalnya penggunaan microchip dilakukan saat pandemi virus corona (COVID-19) telah berhenti menyebar di Israel.

Maka kebijakan ini diteruskan dengan haraan dapat berfungsi menolong anak-anak dari tindak kejahatan.

Namun langkan ini dkecam berbagaii kalangan. Pakar Cyber di Israel, mengecam aksi itu.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman JPost, terdapat laporan pada Jumat 8 Mei 2020 lalu bahwa perdana menteri memang memiliki ide untuk melaksanakan penanaman microchip dalam rangka menjaga anak-anak tetap aman.

Baca Juga: Penyanyi Stan Isakh Meninggal Dunia saat Jalani Isolasi di Rumah Sakit

Khususnya saat kasus pedofilia merebak di Israel, sehingga penerapan microchip menurut Benjamin Netanyahu dianggap akan efektif.

Saat melakukan konferensi pers pada Senin, 4 Mei 2020 lalu Benjamin Netanyahu turut menyarankan agar Kementerian Kesehatan menggunakan teknologi terbaru untuk membantu Israel menyesuaikan diri.

Terutama saat Israel masih memberlakukan lockdown akibat virus corona yang menjangkit sejumlah wilayah di sana.

"Yaitu teknologi yang belum pernah digunakan sebelumnya dan diizinkan berdasarkan Undang-undang yang akan kami buat," jelas Benjamin Netanyahu.

Ia menambahkan, beberapa waktu lalu telah melakukan komunikasi dengan kepala teknologi terkait langkah-langkah keamanan di Israel. Salah satunya seperti sensor.

"Saya berbicara dengan kepala teknologi kami untuk menemukan langkah-langkah yang baik di Israel, seperti sensor. Misalnya, setiap orang, setiap anak saya ingin itu pada anak-anak pertama (kali ) akan memiliki sensor yang membunyikan alarm," tambahnya.

Baca Juga: Perawat RS Dituduh Curi Kartu Kredit Pasien Corona saat Sedang Sekarat, Kini Terkena PHK

Menurutnya, alarm tersebut nanti akan berbunyi bila seseorang terlalu dekat dengan anak-anak.

"Seperti yang ada di dalam mobil," ujar perdana menteri.

Namun pernyataan tersebut bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh Pakar Ketahanan Maya, Einat Meron kepada Ynet sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com

Einat Meron menilai, penerapan microchip kepada anak-anak akan cukup sulit dan berbahaya.

"Akan sulit untuk melakukannya kepada lebih dari satu juta anak sekolah yang kembali ke lembaga pendidikan mereka untuk memastikan satu siswa duduk pada jarak dua meter dari yang lain. Itu adalah fiksi dan berbahaya," ujarnya.

Namun secara teoritis, Einat Meron menganggap ide milik perdana menteri sangat baik.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul "PM Israel Punya Wacana Tanam Chip ke Tubuh Anak-anak, Dalihnya untuk Cegah Aksi Pedofilia"

Baca Juga: Nelayan Ujung Genteng Meninggal Setelah Terpeleset dari Kapal

"Tetapi meskipun microchip yang peka jarak seperti itu dalam kendaraan, itu berbeda pada manusia," tambahnya.

Meron mengungkap, bunyi bip sebagai sensor penanda seseorang terlalu dekat dengan anak-anak tidak akan cukup menghentikan kejahatan para pedofilia.

"Siapa bilang itu akan mengubah apapun? Saya (misalnya) malah akan semakin dekat," ujar Meron.

Pakar tersebut mengatakan bahwa masalah sebenarnya adalah penegakan keamanan yang harus ditingkatkan.

Sejumlah warga pun khawatir bahwa negara akan menyalahgunakan informasi yang tersedia dari sensor bila benar dilaksanakan.

"Jika informasi dengan lokasi anak-anak diunggah ke internet, seorang pedofil dengan pengetahuan dunia maya dapat menyerang sistem dan membuntuti mereka di luar sekolah atau mendistribusikan informasi itu di platform lain," ujar Meron.

Baca Juga: Petugas Evakuasi Puluhan Jemaah Musala di Jakarta Terpapar Covid-19 Usai Salat Berjamaah

Ia kembali mempertanyakan rasa tanggung jawab dari pihak negara bila hal tersebut terjadi setelah menerapkan microchip kepada anak-anak.

Menanggapi itu, Kantor Perdana Menteri ikut membuka suara dengan mengatakan bahwa informasi dari sensor nantinya tidak akan melalui basis data namun berasal dari teknologi sederhana yang dapat memberi tahu warga tentang jarak.

"Ini adalah pilihan sukarela yang dirancang untuk membantu anak-anak menjaga jarak," ujar pihak kantor.

Kantor Perdana Menteri menambahkan, saran Benjamin Netanyahu merupakan sebuah ide yang dapat membantu setiap orang menjaga jarak sosial sehingga tidak akan ada pelanggaran privasi di dalamnya.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler