Tiongkok Sangkal AS Terkait Tuduhan Memanfaatkan Aksi Masa Rasial

2 Juni 2020, 08:53 WIB
ILUSTRASI bendera Tiongkok.* /PIXABAY/

MANTRA SUKABUMI - Tiongkok  menyangkal tuduhan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat terkait unjuk rasa rasial.

Tuduhan Robert O'Brien bahwa adanya kekuatan asing yang ambil keuntungan dari aksi masa atas kematian George Floyd.

Diketahui tuduhan tersebut diarahkan pada Tiongkok sangat tak berdasar dan justru penyebutan pengunjuk rasa di Hong Kong sebagai pahlawan sementara pengunjuk rasa di AS sebagai perusuh sehingga jelas menunjukkan standar ganda, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian kepada pers, Senin. Sebagaimana dikutip dari Antara news.com.

Baca Juga: Khusus untuk Angkatan Udara Indonesia, Rusia Tawarkan akan Modifikasi Pesawat Jet Tempur Su-35

Menurut dia, China tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan masyarakat di dunia juga menyaksikan apa yang sedang terjadi di AS.

Oleh sebab itu, Zhao mendesak para politikus AS memikirkan urusannya sendiri.

"China menentang tindakan pelanggaran hukum dalam bentuk apa pun dan kami berharap pihak AS menyelesaikan isu-isu diskriminasi rasial domestiknya," ujarnya.

Zhao menyoroti bahwa penyebab unjuk rasa di Hong Kong dan AS sangat berbeda.

Baca Juga: Kotak Hitam Pesawat yang Jatuh di Karachi Pakistan akan Diperiksa di Prancis

Upaya separatisme dan kekerasan merupakan tindakan yang sangat mengganggu keamanan nasional karena ada pasukan internal dan asing yang berusaha memisahkan satu negara, menggulingkan pemerintahan, dan mengorganisasikan para aktivis teroris, demikian Zhao.

Zhao menambahkan bahwa banyak orang mengajukan pertanyaan yang sama: Kenapa pihak AS memuliakan para pengunjuk rasa dan perusuh di Hong Kong sebagai pahlawan, sedangkan masyarakat AS yang berunjuk rasa atas diskriminasi rasial disebut sebagai perusuh? Kenapa pihak AS mengkritik tindakan hukum yang dilakukan oleh polisi Hong Kong terhadap pengunjuk rasa, sementara AS mengancam akan menembak para pengunjuk rasa dan bahkan mengerahkan pasukan Pengawal Nasional AS untuk menekan mereka?

Praktik-praktik AS itu merupakan tindakan standar ganda sehingga patut diwaspadai, ujar Zhao.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler