Tiongkok Diserang Lonjakan Kasus Covid-19 Baru, Pasar di Beijing Ditutup

13 Juni 2020, 20:04 WIB
Ilustrasi Corona Virus /Shutterstock

MANTRA SUKABUMI - Pandemi Covid-19 masih menunjukkan potensi penyebaran massif di berbagai belahan dunia.

Predsi akan berakhir cepat, namppkanya masih jauh dari harapan. Pasalnya, dibeberapa negara, kasus terinfeksi terus mengalami penurunan sehingga memperlonggar kebijakan pola interaksi masyarakatnya.

Namun faktanya, penyebaran virus masih sulit dikendalikan, bahkan muncul kembali dari dampak kebijakan pelonggaran yang dipengaruhi potensi kerumunan massa.

Seperti di China, sekalipun pemerintahannya telah optimis dengan dalih pengurangan kasus positif, namun ternyata mulai nampak kasus-kasus baru.

Baca Juga: Kabar Baik Pasien Sembuh Covid-19 Indonesia Hari ini Bertambah 563 Orang, Total 13.776 Orang

Baru-baru ini pihak berwenang di Beijing mengabarkan ada peningkatan infeksi virus Corona (COVID-19) yang ditularkan secara lokal di ibu kota China itu selama dua hari terakhir.

Pasalnya sumber kasus positif baru ditemukan di sebuah pasar grosir pertanian utama. Akibatnya pasar untuk sementara waktu ditutup.

Pasar grosir Xinfadi ditutup pukul 03.00 waktu setempat pada Sabtu (13/6/2020), setelah dua pria, yang bekerja di sebuah pusat penelitian daging dan baru-baru ini mengunjungi pasar itu, dilaporkan terinfeksi COVID-19.

Belum ada keterangan yang menjelaskan bagaimana kedua pria tersebut dapat terinfeksi COVID-19.

Baca Juga: Kabar Baik Kasus Covid-19 Jawa Barat Pasien Sembuh Bertambah 36 Orang, Total 1.057 Orang

Kekhawatiran terhadap gelombang kedua COVID-19 meningkat, bahkan di negara-negara yang tampaknya sudah menghentikan penyebaran penyakit virus corona jenis baru tersebut.

Pihak berwenang Beijing sebelumnya menghentikan perdagangan daging sapi dan kambing di pasar Xinfadi, di samping menutup pasar grosir lainnya di sekitar kota.

Khawatir atas risiko penyebaran virus lebih lanjut, toko swalayan besar di Beijing mengeluarkan salmon dari raknya semalaman setelah virus yang menyebabkan COVID-19 ditemukan di papan potong yang digunakan untuk impor salmon di pasar, menurut laporan media milik pemerintah Beijing Youth Daily.

Pihak berwenang Beijing mengatakan lebih dari 10.000 orang di pasar akan melakukan tes asam nukleat untuk mendeteksi infeksi virus corona.

Baca Juga: Hore.. Bus Palabuhanratu Bogor Beroperasi Lagi, Ini Tarifnya

Baca Juga: Boyband BTS Ulang Tahun, yang Jadi Trending Topik Twitter Malah Suga dan Jungkook

Pemerintah kota juga mengatakan telah membatalkan rencana untuk membuka kembali sekolah pada Senin bagi para siswa kelas satu hingga tiga karena kasus baru.

Otoritas kesehatan mengunjungi rumah seorang reporter Reuters di Distrik Dongcheng, Beijing, pada Sabtu untuk menanyakan apakah dia telah mengunjungi pasar Xinfadi, yang berjarak 15 km (9 mil) jauhnya. Mereka mengatakan kunjungan itu adalah bagian dari patroli yang dilakukan Dongcheng.

“Pemerintah China melaporkan 11 kasus COVID-19 baru dan tujuh kasus tanpa gejala pada Jumat (12/6/2020),” ujar otoritas kesehatan nasional pada Sabtu (13/6/2020).**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: hajinews.id

Tags

Terkini

Terpopuler