Profil Sri Lanka, Negara yang Bangkrut Dilanda Krisis Ekonomi

10 Juli 2022, 11:30 WIB
Profil Sri Lanka, Negara yang Bangkrut Dilanda Krisis Ekonomi /Twitter

MANTRA SUKABUMI - Negara Sri Lanka terus berjuang melalui krisis yang menghancurkan ekonomi yang benar-benar runtuh.

Selain itu pemerintah Sri Lanka tidak mampu untuk mengimpor makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.

Bahkan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa akhirnya mengundurkan diri di tengah kekacauan negaranya.

Baca Juga: Profil Gotabaya Rajapaksa, Presiden Sri Lanka yang Dipaksa Mundur Rakyatnya

Karena ribuan rakyat Sri Lanka demontrasi turun ke jalan hingga menduduki kediaman presiden Gotabaya Rajapaksa pada 10 Juli 2022.

Berikut profil negara Sri Lanka, dirangkum mntrasukabumi.com dari berbagai sumber.

Sri Lanka merupakan negara yang wilayahnya berupa sebuah pulau besar dengan beberapa pulau kecil di sekitarnya.

Lebih dari tiga perempat wilayah negara ini berada pada ketinggian di atas 200 meter di atas permukaan laut dan sebagian besar berupa daerah perbukitan.

Secara fisiografi, wilayah negara Sri Lanka terdiri atas empat bagian wilayah, yakni Wilayah Tengah, Wilayah Selatan, Wilayah Timur dan Wilayah Barat. Hampir seluruh Wilayah Tengah merupakan daerah perbukitan dan pegunungan.

Ketinggian tanah di wilayah ini paling tinggi 2.524 meter di atas permukaan laut, yakni di sekitar Piduru Talagala.

Di daerah ini juga terdapat hulu Sungai Mahaveli Ganga yang juga merupakan sungai paling besar di Sri Lanka.

Bagian timur merupakan daerah yang bergelombang dan perbukitan. Bukit-bukit yang menonjol antara lain Westminster Abbey, Monaragalla dan Kataragama.

Di bagian utara, khususnya di sekitar daratan Jaffna, daerahnya merupakan batu-batuan kapur dan batu karang yang memanjang di lautan lepas pantai.

Penduduk Sri Lanka sebagian besar bertempat tinggal di pedesaan, Sekitar 74 persen penduduk Sri Lanka merupakan kelompok etnis Sinhala.

Penduduk yang lain terdiri atas kelompok etnis Tamil Sri Lanka (13 persen), Tamil India (6 persen), Moor Sri Lanka (7 persen) dan lainnya. Bahasa pengantar resmi yang dipergunakan oleh penduduk adalah bahasa Inggris.

Sekitar 69% populasi berasal dari Suku Sinhala, yang mayoritas beragama Buddha mazhab Theravada.

Kelompok besar lainnya adalah Suku Tamil (18%) yang mayoritas beragama Hindu 15%, dan tinggal di sebelah utara dan timur.

Baca Juga: Shinjo Abe dan Kazuki Takahashi Meninggal Dunia, Begini Kronologisnya

Suku Tamil dibagi lagi kepada dua kelompok yakni Tamil Asli dan suku Tamil yang merupakan pendatang baru dari India.

Minoritas yang lebih kecil adalah Muslim (8%), yang kebanyakan adalah keturunan Arab dan Melayu, suku Burgher (keturunan campuran Eropa; 1%) serta Wanniyala-Aetto atau Vedda, keturunan kebudayaan awal di Sri Lanka yang jumlahnya semakin surut.

Agama-agama terbesar adalah Buddha (70%) dan Hindu (15%). Sekitar 7% dari populasi beragama Kristen (6% Katolik dan 1% Protestan).

Baik bahasa Sinhala maupun Tamil telah merupakan bahasa resmi sejak persetujuan India-Sri Lanka yang ditandatangani tahun 1989.

Bahasa Inggris, bahasa pemersatu berdasarkan konstitusi, adalah bahasa ibu bagi sekitar 10% dari seluruh penduduk, dan dituturkan serta dimengerti dengan luas di Sri Lanka.

Ketiga bahasa tersebut digunakan dalam pendidikan dan pemerintahan.***

Editor: Nahrudin

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler