Mengerikan, Korban Berjatuhan Cari Bus Terdampar 60 Tahun di Hutan, Akhirnya Diangkut Helikopter

25 Juni 2020, 06:20 WIB
Pihak berwenang di Alaska telah memindahkan bus sekolah terlantar yang terkenal dalam buku 'Into the Wild'.* /

MANTRA SUKABUMI - Bus sekolah terlantar di hutan belantara selama 60 tahun yang terkenal dalam buku 'Into the Wild' dipindahkan pihak berwenang di Alaska.

Kabar bus terlantar yang diceritakan dalam buku dan film itu membuat orang jadi penasaran tentang kebenarannya.

Sehingga banyak orang yang mencari dan mereka rela meninggalkan kota menjelajah ke hutan belantara untuk menemukan bus tersebut.

Baca Juga: Kapolres Sukabumi Resmi Dijabat AKBP Mokhamad Lukman Syarif

Namun, dalam pencariannya banyak orang tidak bisa kembali lagi karena tersesat bahkan hingga tewas saat mencari keberadaan bus yang terdampar di hutan Alaska itu.

Akhirnya, Helikopter Garda Nasional mengangkut bus era 1940-an yang rusak dari Taman Nasional Denali pada hari Kamis, 24 Juni 2020, seperti dikutip dari situs Global News.

Keputusan tersebut didasarkan atas kekhawatiran bahwa banyaknya terjadi kematian para pendaki yang tidak berpengalaman dan tersesat dalam pencariannya.

Baca Juga: Anastasia Selebgram asal Rusia Meninggal di Bali, Orang Tua Salahkan Kekasih Jadi Penyebabnya

Bangkai bus yang dikenal sebagai Fairbanks Bus 142 atau 'Bus ajaib' itu telah berada di Stampede Trail di Alaska selama beberapa dekade.

Namun, itu menjadi situs ziarah favorit setelah penerbitan 'Into the Wild', sebuah karya non-fiksi tahun 1996 oleh Jon Krakauer.

Buku itu menceritakan kehidupan Christopher McCandless, seseorang yang meninggalkan teman-teman, keluarga, dan kehidupan biasanya untuk menjelajah ke negara belakang Alaska.

Buku itu juga menggambarkan bagaimana McCandless menemukan bus terlantar di hutan belantara dan tinggal di sana selama beberapa bulan sebelum akhirnya meninggal karena kelaparan.

Baca Juga: Keajaiban 17 Waktu Mustajab Untuk Berdoa, Simak Waktuya

Sean Penn menyutradarai film adaptasi cerita pada tahun 2007, yang menjadikan kisah McCandless sebagai perjalanan penemuan jati diri.

Buku dan film ini telah menginspirasi ratusan orang untuk mengikuti jejak McCandless, meskipun beberapa telah menemui nasib tragis yang sama setelah tersesat di sepanjang jalan.

Pejabat Alaska mengatakan mereka mendapat banyak panggilan penyelamatan dan kematian sehubungan dengan bus ajaib itu, jadi mereka memutuskan untuk memindahkannya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Mantan Film Dewasa, Mia Khalifa Meninggal Dunia akibat Bunuh Diri?

"Kami mendorong orang untuk menikmati wilayah liar Alaska dengan aman, dan kami memahami tempat yang dimiliki bus ini pada imajinasi populer," kata Komisaris Sumber Daya Alam Alaska Corri Feige dalam sebuah pernyataan.

“Namun, ini adalah kendaraan yang ditinggalkan dan memburuk yang membutuhkan upaya penyelamatan yang berbahaya dan mahal. Lebih penting lagi, itu membuat beberapa pengunjung kehilangan nyawa,” tambahnya.

Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-tasikmalaya.com dengan judul "Terdampar di Hutan Selama 60 Tahun, Bus 'Ajaib' yang Telan Banyak Korban Tewas Diangkut Helikopter"

Dua orang telah tenggelam saat menyeberangi sungai dalam perjalanan mencari bus dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Doa Para Nabi dan Rasul dalam Alquran

Pihak berwenang negara juga telah melakukan beberapa penyelamatan untuk menyelamatkan pejalan kaki yang tersesat di alam liar, termasuk upaya Februari lalu untuk menyelamatkan lima wisatawan Italia yang terdampar.

Penulis Jon Krakauer berbagi berita tentang pemindahan bus tersebut bus di Instagramnya.

Krakauer mengatakan dia mendengar melalui saudara perempuan McCandless bahwa bus sedang dipindahkan.

Baca Juga: Didakwa Lakukan Pelecehan Seksual, Bintang Film Dewasa Ron Jeremy Terancam 90 Tahun Penjara

Clay Walker, mayor Denali Borough, mengatakan itu keputusan untuk memindahkan busa merupakan keputusan yang baik.

"Untuk keselamatan publik, kami tahu itu hal yang benar. Pada saat yang sama, itu adalah bagian dari sejarah kita dan rasanya sedikit pahit melihat sepotong sejarah kita pergi," ujarnya.

Dia mengatakan bus sudah ada di tempat selama sekitar 60 tahun.

"Itu berubah menjadi daya tarik berbahaya yang perlu ditangani," katanya.** (Rahmi Nurlatifah/ Pikiranrakyat-tasikmalaya.com)

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler