MANTRA SUKABUMI - Kejadian yang tidak disangka sebelumnya sangat mengejutkan warga India pada Kamis, 25 Juni 2020.
Kejadian tersebut terkait tewasnya 107 orang yang diakibatkan sambaran petir di 31 distrik di dua negara bagian India.
Diketahui, 83 korban tewas di distrik Bihar dan 24 lainnya di Uttar Pradesh, sebagaimana dikutip dari laman Times of India.
Baca Juga: HP SAMSUNG A Seris RAM 4GB Dengan Desain Mewah, Harga 2 Jutaan saja
Para ahli meteorologi sebelumnya telah menginformasikan atau memberi peringatan kepada warga di kedua negara bagian itu agar tidak meninggalkan rumah dikarenakan cuaca dalam keadaan buruk dan juga disertai petir.
Cuaca yang sama pun terjadi di beberapa daerah lainnya, seperti Siwan, Bhagalpur, Champaran Timur, Darbhanga, dan Banka.
Saat ini kedua negara bagian telah memberikan kompensasi sebesar 400.000 rupee (Rp 75,4 juta) untuk masing-masing keluarga korban, Reuters melaporkan.
Baca Juga: Harga Emas Terbaru di Pegadaian Hari Ini, Sabtu (27/6/2020), Antam, Antam Retro, dan UBS
Petir dan badai sering muncul ketika musim hujan dimulai di India yang meliputi sebagian besar wilayah utara negara itu. Sambaran petir di India sering terjadi selama musim hujan Juni-September.
Tetapi Menteri Manajemen Bencana Bihar Lakshmeshwar Rai mengatakan kasus serangan petir kali kemarin adalah salah satu korban harian tertinggi yang pernah dicatat oleh negara bagian Bihar dalam beberapa tahun terakhir.
Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-depok.com dengan judul "Langka, Sambaran Petir Tewaskan 107 Orang di India dalam Sehari"
Lebih dari setengah dari kematian itu berasal dari distrik utara dan timur Bihar yang rawan terjadi banjir, kata Rai.
Baca Juga: Trending di YouTube, Berikut Lirik Lagu How You Like That BLACKPINK dan Arti dalam Bahasa Indonesia
Rai memperingatkan korban tewas bisa bertambah karena pemerintah masih menunggu laporan korban dari wilayah di negara bagian lainnya.
Hujan deras diperkirakan akan melanda Bihar pada Jumat dan Sabtu ini, menurut kantor Departemen Meteorologi India setempat.
Perubahan pola meteorologi telah memperpanjang masa pancaroba dan menyebabkan lebih banyak badai petir, kata Climate Resilient Observing Systems Promotion Council dalam sebuah laporan tahun lalu.** (Ikbal Tawakal/ Pikiranrakyat-depok.com)