Paus Rasakan Kesedihan Terkait Hagia Shopia Jadi Masjid, Erdogan: 24 Juli Akan Digelar Doa Bersama

14 Juli 2020, 18:15 WIB
Paus Francis adalah pemimpin agama terbaru yang berbicara tentang langkah presiden Turki.* /AFP

MANTRA SUKABUMI – Menanggapi perubahan fungsi Hagia Sophia menjadi masjid, Paus Francis merasakan kesedihan yang mendalam atas kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Turki.

Berbicara di sebuah kebaktian di Vatikan, pemimpin Katolik Roma itu menambahkan bahwa "pikirannya pergi ke Istanbul".

Hagia Sophia dibangun sebagai katedral Kristen hampir 1.500 tahun yang lalu dan berubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman tahun 1453.

Baca Juga: Gagal Penuhi Deadline Presiden Jokowi, Menkes Terawan Tak Mampu Tangani Kasus Covid-19 di Jatim

Situs Warisan Dunia Unesco menjadi museum pada tahun 1934 di bawah pendiri Republik Turki, Ataturk.

Namun awal pekan ini pengadilan Turki membatalkan status museum situs itu, dan mengatakan bahwa penggunaannya selain masjid adalah "tidak mungkin secara hukum".

Paus Francis membatasi diri pada beberapa kata tentang masalah ini: "Pikiranku pergi ke Istanbul. Aku memikirkan Santa Sophia dan aku sangat sedih." seperti dikutip mantrasukabumi.com dari BBC.

Baca Juga: AS Tolak Klaim China Atas Laut China Selatan, Pompeo: Klaim Tanpa Dasar Hanya Gunakan Intimidasi

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan doa-doa Muslim pertama akan diadakan di Hagia Sophia pada 24 Juli.

Hagia Sophia memiliki makna besar sebagai simbol agama dan politik.*

Tak lama setelah pengumuman, panggilan pertama untuk berdoa dibacakan di situs dan disiarkan di semua saluran berita utama Turki. Saluran media sosial Hagia Sophia juga telah dihapus.

Kelompok Islamis di Turki telah lama menyerukannya untuk menjadi masjid lagi tetapi anggota oposisi sekuler menentang langkah itu.

Mempertahankan keputusan itu, Presiden Erdogan menekankan bahwa negara itu telah melaksanakan hak kedaulatannya, dan dia menambahkan bahwa bangunan itu akan tetap terbuka untuk semua Muslim, non-Muslim, dan pengunjung asing.

Baca Juga: China Dihantam Banjir Besar Akibat Hujan Lebat, Tewaskan 141 orang, Kerugian Capai 60 Miliar Yuan

'Suara tidak terdengar'

Paus adalah salah satu dari beberapa pemimpin agama dan politik di seluruh dunia yang mengkritik langkah tersebut.

Dewan Gereja-Gereja Sedunia telah meminta Presiden Erdogan untuk membalikkan keputusan itu.
Gereja di Rusia, rumah bagi komunitas Kristen Ortodoks terbesar di dunia, segera menyatakan penyesalannya bahwa pengadilan Turki tidak mempertimbangkannya ketika memerintah Hagia Sophia.

Situs ini sekarang menjadi salah satu tempat wisata paling banyak dikunjungi di Turki.* Getty Images

Ini juga mendapat kecaman dari Yunani, dan Unesco mengatakan Komite Warisan Dunia sekarang akan meninjau status monumen.

Salah satu penulis paling terkenal di Turki, Orhan Pamuk, mengatakan kepada BBC bahwa keputusan itu akan menghilangkan "kebanggaan" beberapa warga Turki untuk menjadi negara Muslim sekuler. "Ada jutaan orang Turki sekuler seperti saya yang menangis menentang hal ini tetapi suara mereka tidak terdengar," kata Mr Pamuk.**

 

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: BBC

Tags

Terkini

Terpopuler