Ledakan di Irak Kini Menyasar Konvoi Pengangkut Peralatan Militer AS

11 Agustus 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi Konvoi tentara /


MANTRA SUKABUMI - Konvoi pengangkut peralatan untuk militer Amerika Serikat, yang melintas antara Irak dan Kuwait menjadi sasaran serangan sebuah ledakan pada Senin, 10 Agustus 2020 waktu setempat.

Ledakan yang terjadi di salah satu pos di wilayah utara perbatasan dengan Irak itu diyakini menyasar konvoi pengangkut peralatan militer AS seperti dijelaskan tiga kekuatan keamanan Irak kepada Reuters.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum apakah ada pasukan AS dalam iring-iringan itu yang terluka akibat ledakan yang berlangsung sebelum pukul 9 malam waktu Baghdad.

Baca Juga: Heboh Terjadi Penembakan Saat Presiden AS Donals Trump Lakukan Jumpa Pers

Baca Juga: Konflik AS-China Kian Memanas, Aksi AS Dibalas China Dengan Umumkan Sanksi 11 Anggota Parlemen AS

Menanggapi hal tersebut, baik pihak militer Irak maupun pihak Kuwait membantah kejadian tersebut. Mereka menegaskan bahwa perbatasan itu stabil dan aman.

Beberapa kendaraan secara teratur mengangkut peralatan militer di perlintasan itu, kata sumber-sumber, dan muatan itu biasanya diunggah dan diturunkan sebelum memasuki atau meninggalkan Irak.

Perusahaan-perusahaan luar negeri yang dikontrak oleh angkatan bersenjata AS menjamin keamanan di wilayah itu, sumber keamanan Irak mengatakan.

Baca Juga: Baku Tembak Terjadi Saat Kerusuhan Pecah di Chicago, 13 Petugas Luka, 100 Orang Ditangkap

Baca Juga: ISIS Diperkirakan Akan Bangkit Kembali Jika Perang Saudara yang Berkecamuk di Libya Tidak Berakhir

Satu sumber keamanan sebelumnya mengatakan bahwa ledakan itu dilakukan oleh milisi Muslim Syiah Irak yang menyasar pangkalan militer AS dekat perlintasan itu dengan menyelundupkan perangkat berdaya ledak, dan bahwa beberapa staf pada pangkalan itu terluka. Hal ini kemudian dibantah oleh sumber-sumber keamanan lain yang mengatakan satu konvoi diserang, bukan pangkalan.

Kedubes AS di Kuwait mengatakan pihaknya sedang mendalami perkara itu.

Satu kelompok milisi Syiah Irak yang kurang dikenal atas nama Ashab al-Kahf mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan menerbitkan satu video yang memperlihatkan satu ledakan dari jarak jauh. Dikatakannya bahwa serangan itu mampu menghancurkan peralatan militer AS dan bagian-bagian yang besar dari perlintasan itu.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler