Trump Keluarkan Perintah Eksekutif Larang Militer dari Pelatihan Keragaman

23 September 2020, 10:20 WIB
Trump Keluarkan Perintah Eksekutif Melarang Militer dari Pelatihan Keragaman /Instagram @realdonaldtrump/

MANTRA SUKABUMI - Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada Selasa 22 September yang mengatakan akan melarang militer, kontraktor pemerintah, dan penerima federal dari beberapa pelatihan keragaman.

Perintah yang panjang itu mengatakan melarang "konsep yang memecah belah", termasuk mengajarkan bahwa Amerika Serikat "pada dasarnya rasis atau seksis" atau bahwa setiap individu memikul "tanggung jawab atas tindakan yang dilakukan di masa lalu oleh anggota lain dari ras atau jenis kelamin yang sama".

Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA, dikatakan anggota militer tidak akan menghadapi hukuman apapun karena menolak untuk mendukung atau mempercayai konsep-konsep ini.

Baca Juga: 7 Manfaat Kumis Kucing Untuk Kesehatan Tubuh Manusia yang Jarang Diketahui

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

"Orang Amerika harus diajari untuk mengambil PRIDE di Great Country kita, dan jika tidak, tidak ada untungnya bagimu!," Trump mengatakan di Twitter saat perintah dikeluarkan.

Perintah itu muncul di tengah pemeriksaan ulang rasisme di Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir, setelah pembunuhan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika termasuk George Floyd, yang meninggal pada 25 Mei di Minneapolis.

Banyak perusahaan AS telah mengeluarkan pernyataan solidaritas dengan komunitas Kulit Hitam, berjanji untuk meningkatkan keragaman di antara karyawan, dan secara kolektif menjanjikan hampir US $ 2 miliar untuk memajukan keadilan dan kesetaraan rasial.

Baca Juga: Daun Binahong Ternyata Sangat Bermanfaat Untuk Kesehatan, Salah-satunya Tingkatkan Vitalitas Pria

Pada 4 September, Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih mengeluarkan memo yang mendahului perintah, Selasa, mengatakan bahwa agen federal tidak dapat lagi menggunakan dolar pembayar pajak untuk mendanai "sesi propaganda non-Amerika" yang memberikan instruksi tentang teori ras kritis, hak istimewa kulit putih atau yang mengajarkan bahwa Amerika Serikat pada dasarnya adalah negara rasis atau jahat.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler