Facebook dan Tiktok Hapus Hashtag yang Sebar Teori Konspirasi Pemilu Amerika Serikat

7 November 2020, 09:51 WIB
Ilustrasi Facebook /

MANTRA SUKABUMI – Tanda pagar atau tagar yang digunakan untuk menyebarkan informasi salah dan teori konspirasi tentang Pemilihan Presiden Amerika Serikat telah diblokir oleh Facebook dan Tiktok.

Tanda pagar atau tagar yang dihapus Facebook dan Tiktok umumnya menyebarkan tentang klaim yang tidak berdasar bahwa Partai Demokrat mencoba memanipulasi pemilihan umum Amerika Serikat untuk mengalahkan Presiden Donald Trump.

Yang termasuk tanda pagar atau tagar yang diblokir Facebook yaitu #stopthesteal, yang telah digunakan secara luas untuk membuat klaim manipulasi pemilihan umum yang tidak berdasar oleh Demokrat. Dan #sharpiegate yang secara keliru menuduh bahwa pengguna penanda Shapigate menyebabkan suara Donald Trump tidak terhitung di Arizona.

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

Baca Juga: Rayakan Awal Bulan November dengan Merchant Baru ShopeePay

Yang termasuk tanda pagar atau tagar yang dihapus Tiktok yaitu #sharpiegate, #stopthesteal dan istilah yang lebih umum #riggedelection.

Sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari antaranews.com pada 7 November 2020, dari perusahaan Twitter tampaknya tidak memblokir tanda pagar atau tagar teori konspirasi pemilihan umum apa pun. Namun, perusahaan Twitter telah menambahkan label peringatan ke beberapa cuitan, yang menyebutkan bahwa cuitan itu kemungkinan berisi informasi yang tidak akurat.

Cuitan lainnya ditandai dengan kesan yang mendorong pembaca untuk mempelajari lebih lanjut tentang upaya keamanan pemilihan umum.

Platform media sosial pekan ini dengan cepat menghapus informasi yang salah seputar pemilihan umum, dengan pengurangan kekerasan tanda pagar atau tagar yang berfokus pada teori konspirasi.

Twitter secara agresif memberi label pada cuitan Donald Trump yang membuat klaim tidak berdasar atau salah tentang bagaimana total pemilihan dihitung.

Baca Juga: Membanggakan, Jet Tempur Terbaik Dunia SU-35, F-35 dan F-16 Viper Bakal Dimiliki TNI AU

Selain Twitter, Facebook juga menambahkan label serupa dan telah memblokir grup berisi 300.000 orang bernama Stop The Steal. Facebook mengatakan melihat seruan yang mengkhawatirkan untuk melakukan kekerasan dari anggota grup tersebut.

Sedangkan tiktok mengatakan pemblokiran pada tanda pagar atau tagar adalah bagian dari pengurangan kekerasan normal dan pendekatan terhadap informasi yang salah, perkataan yang mendorong kebencian, dan konten lain yang melanggar pedomannya.

"Kedua tanda pagar tersebut telah dihapus karena konten dengan tagar ini seringkali melanggar kebijakan informasi kami yang menyesatkan," Ujar Juru bicara Tiktok kepada The Verge

Perusahaan Twitter telah secara proaktif memantau #stopthesteal dan Tweet terkait sejak 3 November 2020 dan terus melakukannya. Ujar Juru Bicara Twitter kepada The Verge.**

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler