Lebih dari 30 Orang Tewas dalam Bom Bunuh Diri di Baghdad, Begini Penjelasan Mendagri Irak

- 21 Januari 2021, 20:19 WIB
Serangan bom bunuh diri terjadi di Baghdad ibu kota Irak
Serangan bom bunuh diri terjadi di Baghdad ibu kota Irak /Antara/

Irak telah menyaksikan serangan yang dilakukan oleh kelompok Daesh dan kelompok milisi dalam beberapa bulan terakhir.

Milisi secara rutin menargetkan kehadiran Amerika di sana dengan serangan roket dan mortir, terutama Kedutaan Besar AS di Zona Hijau yang dijaga ketat.

Laju serangan telah menurun sejak gencatan senjata tidak resmi diumumkan oleh kelompok bersenjata yang didukung Iran pada bulan Oktober.

Kelompok Daesh telah melakukan serangan serupa di masa lalu tetapi jarang dapat menargetkan ibu kota sejak digulingkan oleh pasukan Irak dan koalisi pimpinan AS pada pertempuran tahun 2017.

Baca Juga: Ruhut Sitompul: yang Bandingkan Kepemimpinan SBY dan Jokowi, Banyak yang Ngawur

Pemboman kembar pada Kamis terjadi beberapa hari setelah pemerintah Irak dengan suara bulat setuju untuk mengadakan pemilihan awal pada bulan Oktober.

Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi telah mengumumkan pada bulan Juli bahwa pemilihan awal akan diadakan untuk memenuhi tuntutan pengunjuk rasa anti-pemerintah.

Puluhan ribu demonstran turun ke jalan tahun lalu untuk menuntut perubahan politik dan diakhirinya korupsi yang merajalela dan layanan yang buruk.

Lebih dari 500 orang tewas dalam demonstrasi massal ketika pasukan keamanan menggunakan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan massa.

Irak juga bergulat dengan krisis ekonomi parah yang disebabkan oleh harga minyak rendah yang telah menyebabkan pemerintah meminjam secara internal dan berisiko menghabiskan cadangan mata uang asingnya.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: Dailysabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah