Network
MANTRA SUKABUMI - Media sosial Facebook mengalami kebocoran data pengguna di sebuah forum hacker (peretas) amatir beberapa waktu lalu.
Sebanyak 533 juta informasi pribadi pengguna Facebook termasuk nama pengguna, lokasi, nomor telepon, tanggal lahir, dan Facebook ID pengguna tersebar.
Ironisnya, data pribadi salah satu pendiri Facebook, Mark Zuckerberg juga ikut tersebar akibat mengalami kebocoran tersebut.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Kecam Yahya Waloni Doakan Qurash Shihab Cepat Mati, Zulfikar Akbar: Aku Siap Adu Pukul
Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti keamanan dunia maya, Dave Walker dalam keterangan tertulisnya.
"Mengenai #FacebookLeak , dari 533 juta orang yang mengalami kebocoran, ironisnya adalah bahwa (data) Mark Zuckerberg juga termasuk dalam kebocoran tersebut," cuit Walker sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Business Insider pada Selasa, 6 April 2021.
Ini bukan pertama kalinya banyak nomor telepon pengguna Facebook ditemukan terekspos secara online, kerentanan keamanan Facebook memungkinkan jutaan nomor telepon terekspos dari server Facebook yang melanggar persyaratan layanannya.
Menurut keterangan pihak Facebook, rangkaian peristiwa kebocoran data ini merupakan akibat dari kerentanan keamanan yang baru ditambal pada 2019 lalu.
Namun pihak Facebook masih belum memberi keterangan resmi terkait kebocoran data pribadi milik Mark Zuckerberg.
Baca Juga: Pergoki Elsa Bertemu Bu Mayang di Cafe, Nino Tahu Semuanya, Sinopsis Ikatan Cinta Episode Hari ini
Baca Juga: Tanda Kiamat Semakin Terlihat, Rasulullah SAW Anjurkan Tempati Tiga Negeri ini
Dave Walker juga mengatakan, selain Mark Zuckerberg, data pribadi dua pendiri Facebook lainnya yaitu Chris Hughes dan Dustin Moskovitz termasuk bocor ke forum peretas.
Kasus kebocoran yang terjadi pada 533 juta data pribadi pengguna Facebook pertama kali diungkapkan oleh Alon Gal, Kepala Petugas Teknologi dari firma intelijen kejahatan siber Hudson Rock.
Alon Gal mengungkap data yang tersebar mencakup informasi pribadi lebih dari 533 juta pengguna Facebook dari 106 negara, termasuk data pengguna di Indonesia sebanyak 130.331 orang.
Menurut Alon Gal, data pribadi yang bocor secara gratis tersebut tentu saja berharga bagi penjahat dunia maya yang menggunakan informasi pribadi seseorang untuk menyamar atau menipu mereka untuk menyerahkan kredensial masuk, dan ini sangat berbahaya.
"Basis data sebesar itu yang berisi informasi pribadi seperti nomor telepon banyak pengguna Facebook pasti akan menyebabkan pelaku kejahatan memanfaatkan data tersebut untuk melakukan serangan rekayasa sosial atau upaya peretasan," pungkas Alon Gal.***
