Sempat Desak Serangan Roket ke Palestina Dihentikan, AS Tiba-tiba Tarik Mundur Pasukannya dari Israel

- 14 Mei 2021, 11:10 WIB
Ilustrasi tentara. Menhan Israel menyatakan pihaknya hanya mengembalikan kedamaian berkenaan dengan aksinya di Gaza, Palestina.
Ilustrasi tentara. Menhan Israel menyatakan pihaknya hanya mengembalikan kedamaian berkenaan dengan aksinya di Gaza, Palestina. /Reuters

 

MANTRA SUKABUMI - Pertempuran antara kelompok militer Palestina dan Israel di Jalur Gaza, hingga saat ini masih belum menunjukkan tanda mereda.

Kelompok militer Hamas masih melanjutkan serangan mereka ke Tel Aviv, usai roket milik Israel memborbardir wilayah Gaza.

Akibat dari pertempuran ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak serangan roket ke Palestina agar segera dihentikan.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Kompak, Musni Umar dan Said Didu Semprot Ali Mochtar Ngabalin, Jaga Kata dan Perbuatan

Namun, belum lama ini Pentagon melaporkan jika AS menarik personel militer dan sipil mereka dari Israel karena kekerasan antara Palestina serta Tel Aviv meningkat.

Dikutip mantrasukabumi.com dari Al Arabiya pada 14 Mei 2021, diyakini bahwa sebelumnya AS mengirimkan lebih dari 100 personel mereka ke Israel.

Pejabat Pentagon mengatakan, evakuasi paksa itu karena meningkatnya pertempuran yang telah mengguncang wilayah Gaza sejak beberapa hari lalu.

Kekhawatiran tumbuh atas kurangnya penerbangan komersial dari Israel karena beberapa maskapai Amerika dan Eropa menghentikan penerbangan mereka ke Israel.

Baca Juga: Tak Jauh Beda dengan Salah Lirik, Iis Dahlia Kembali Kena Hujat Usai Komentari Foto Bayi Nadya Mustika

Pejabat tersebut juga mengatakan, pasukan yang dievakuasi dari Israel akan terlebih dahulu mendarat di pangkalan mereka di Jerman.

Pada Kamis malam, 13 Mei 2021 kemarin, dilaporkan sebanyak 120 personel Departemen Pertahanan AS diterbangkan keluar dari Israel.

Informasi ini dibenarkan oleh Sekretaris Pers Pentagon, John Kirby. Ratusan personel Departemen Pertahanan AS itu diterbangkan menggunakan pesawat militer C-17.

Mereka dijadwalkan menyelesaikan latihan bersamanya dengan militer Israel, dan meninggalkan negara tersebut akhir pekan ini.

Diberitakan mantrasukabumi.com sebelumnya, total korban meninggal dunia di Palestina mencapai 103 korban.

Baca Juga: Semprot Ali Ngabalin, Musni Umar: Anda Kan Doktor, Belalah Kebenaran dan Keadilan

Terdapat 27 anak yang menjadi korban penyerangan roket yang telah berlangsung sejak Senin, 10 Mei 2021 tersebut.

Pada Kamis, 13 Mei 2021 saja, 49 warga Palestina tewas di daerah konflik tersebut itu, angka tertinggi dalam satu hari sejak penyerangan pada Senin, 10 Mei 2021.

Sedangkan Israel mengatakan jika 7 orang tewas di wilayah mereka, di antaranya seorang tentara, 5 warga sipil dan 1 orang pekerja asal India.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: english.alarabiya.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x