Diserang Israel, Sekolah UNRWA Menjadi Tempat Pengungsian Warga Palestina

- 15 Mei 2021, 18:40 WIB
Total 920 Warga Palestina Terluka, Analisis Amerika: Kemungkinan Perdamaian Kecil
Total 920 Warga Palestina Terluka, Analisis Amerika: Kemungkinan Perdamaian Kecil /Reuters / Amir Cohen /



MANTRA SUKABUMI – Artileri Israel kembali menyerang daerah perbatasan di jalur utara Gaza, Palestina pada Kamis malam, 13 Mei 2021.

Akibat serangan Israel, rumah-rumah di Palestina hancur, korban jiwa bergeletakan, anak-anak menangis ketakutan.

Warga palestina yang selamat,dari serangan Israel, mereka pergi ke sekolah UNRWA (United Nations Relief and Works Agency) yang didirikan PBB sebagai tempat pengungsian.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Sesumbar Ingin Buat Gaza Kiamat, Justru Roket Hamas Menggila Hingga Buat Israel Mencekam

Organisasi bantuan PBB mengeluarkan sebuah pernyataan, bahwa pada Kamis malam, ratusan warga Palestina mencari pengungsian.

Mereka pergi ke sekolah-sekolah UNRWA, terutama di bagian utara jalur utara kota Gaza, untuk mendapat perlindungan yang aman.

Perwakilan organisasi bantuan PBB mengatakan, UNRWA harus dengan cepat mengubah gedung sekolah menjadi tempat pengungsian yang dikelola dengan baik.

"UNRWA harus dengan cepat mengubah sekolah yang diidentifikasi menjadi tempat pengungsian yang dikelola dengan baik,” ujar Perwakilan organisasi PBB, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari website arabnews.com pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Baca Juga: Update Pertempuran Israel dan Palestina, Pangkalan Udara dan Iron Dome Israel Rusak Kena Roket Al-Qassam

Namun, pandemi Covid membuat situasinya sedikit berbeda, karena harus mempertimbangkan lonjakan kasus positif.

Pihaknya sudah memikirkan untuk meminimalkan risiko orang berkerumun di ruang terbatas dan menyebarkan virus.

“Pada tahun 2021, situasinya sedikit berbeda karena kita sekarang harus mempertimbangkan pandemi COVID-19 dan bagaimana meminimalkan risiko orang berkerumun di ruang terbatas dan menyebarkan virus."  Lanjutnya.

Artileri Israel menargetkan daerah perbatasan di Jalur Gaza utara, termasuk kota Beit Hanoun dan Beit Lahia serta desa Baduy, memaksa ribuan penduduk untuk melarikan diri dari rumah mereka.

Baca Juga: Sebut Abu Janda Sering Bikin Gaduh Negeri, Ketua KNPI Haris Pertama: Minta Polisi Berlaku Adil

Serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina, terutama daerah utara, dimulai tak lama setelah tengah malam dan berlangsung lebih dari 30 menit, membuat penduduk ketakutan.

Serangan Israel menaikkan jumlah korban tewas menjadi 122, termasuk 31 anak-anak dan 20 wanita, sementara lebih dari 900 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Pada hari Jumat, jalan-jalan kosong dari orang-orang, dan toko-toko tetap ditutup, kecuali untuk beberapa toko kelontong.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah