Network
MANTRA SUKABUMI - Polisi Israel melakukan penyerangan terhadap warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa sesaat setelah dilaksanakannya Shalat Jumat.
Setidaknya ada 20 jamaah warga Palestina yang dikabarkan terluka akibat serangan polisi Israel tersebut.
Serangan itu menuai banyak kecaman karena terjadi setelah kedua belah pihak baik Hamas maupun Israel menyepakati gencatan senjata.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Siapa Sangka Sering Konsumsi Bakso Dapat Menimbulkan Penyakit Jantung Hingga Kanker
Tak terkecuali politikus Partai Gerindra, Fadli Zon yang ikut mengecam serangan Israel yang melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Dalam cuitannya, Fadli Zon menulis bahwa bangsa Israel tidak bisa dipercaya dan menyebut sebagai negara penjajah dan penyebar teror.
"Israel memang tak bisa dipercaya. Negara penjajah n penyebar teror," tulis Fadli Zon dikutip mntrasukabumi.com dari akun twitter pribadinya @fadlizon pada Sabtu 22 Mei 2021.
Mantan wakil ketua DPR bidang Politik dan Keamanan itu memang dikenal sering memposting dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina dan mengecam aksi kekerasan Israel.
Baca Juga: Saat Manusia Sakaratul Maut akan Datang 7 Godaan dari Iblis Muncul Berbagai Rupa Aneh Salah Satunya
"Baru saja berharap ada titik terang gencatan senjata," tulis Fadli Zon yang berharap kesepakatan gencatan senjata kedua belah pihak menjadi titik menurunnya tensi kekerasan di tanah Palestina.
Hamas dan Israel menyepakati keputusan gencatan senjata pada Kamis 20 Mei, kesepakatan ini mengakhiri 11 hari aksi saling serang kedua belah pihak.
Namun pihak Israel menyampaikan berita yang bertolak belakang. Polisi Israel menyatakan bahwa mereka diserang terlebih dahulu menggunakan lemparan batu.
Sehingga menyulut polisi Israel untuk melepaskan tembakan dengan menggunakan peluru karet dan terjadi perpecahan di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Berikut Biodata dan Profil Stefan William, Pemeran Leo dalam Sinetron Badai Pasti Berlalu di SCTV
Kesepakatan gencatan senjata dari kedua pihak diharapkan menjadi titik mula berakhirnya konflik di tanah suci tiga agama itu.
Namun peristiwa di Masjid Al-Aqsa dinilai dapat menimbulkan konflik kedua belah pihak kembali berulang.***
