Slogan Berbau Rasis Bergema Saat Pawai Nasionalis, Menlu Israel: Mereka Aib bagi Bangsa Israel

- 16 Juni 2021, 20:31 WIB
Menlu Israel Yair Lapid.
Menlu Israel Yair Lapid. /Debbie Hill/Pool via REUTERS

 

MANTRA SUKABUMI - Slogan-slogan berbau rasis bergema, saat ribuan nasionalis Yahudi sayap kanan melakukan pawai melewati Kota Tua Yerusalem.

Slogan rasis dalam pawai nasionalis Yahudi tersebut, terjadi pada Selasa, 15 Juni 2021 dua hari setelah pergantian pemerintahan baru Israel.

Menanggapi slogan-slogan rasis pada pawai nasionalis Yahudi itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel langsung angkat bicara.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Baca Juga: Hanya Gegara Botolnya Digeser Cristiano Ronaldo, Coca Cola Merugi Rp57 Triliyun

Meskipun menyuarakan dukungan atas berlangsungnya pawai, Menlu Israel, Yair Lapid mengecam slogan-slogan rasis di pawai tersebut.

Dikutip mantrasukabumi.com dari Times of Israel, beberapa kelompok meneriakan slogan 'Matilah orang Arab', sehingga menimbulkan polemik.

Lapid menegaskan, bahwa aksi rasisme itu tidak bisa dimaafkan dan dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstremis.

"Fakta bahwa ada elemen ekstremis berbendera Israel mewakili kebencian dan rasisme, adalah hal yang menjijikkan dan tak termaafkan," tuturnya.

Dirinya pun mengaku tidak bisa mengerti, kenapa bisa ada kelompok-kelompok yang menyuarakan slogan rasis di pawai tersebut.

"Tidak dapat dipahami bahwa orang dapat memegang bendera Israel di satu tangan dan meneriakkan 'Matilah orang Arab' pada saat yang bersamaan," ucap Lapid.

Baca Juga: Viral Dapatkan Duit karena Nonton Drakor, Netizen Berbondong-bondong Cari Tutorial

Lebih lanjut, Lapid menjelaskan bahwa kelompok-kelompok rasisme itu bukanlah orang Yahudi bahkan Israel.

"Ini bukan Yudaisme atau Israel, dan jelas bukan apa yang dilambangkan oleh bendera kami," jelasnya.

Lapid pun menganggap, bahwa para pelaku rasis sebagai aib dari bangsa Israel.

"Orang-orang ini adalah aib bagi bangsa Israel," pungkasnya.

Sementara itu, polisi setempat memperkirakan jumlah orang yang melakukan pawai di Yerusalem mencapai sekitar 5.000 peserta.

Mereka pun telah mengerahkan pasukan kurang lebih 2.000 petugas, untuk menjaga seluruh kota.

Parade ini merupakan ujian besar pertama dari pemerintah baru, yang dilantik pada Minggu, 14 Juni 2021 lalu.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah