Presiden AS Joe Biden Tandatangani RUU yang Jadikan Juneteenth atau 19 Juni sebagai Hari Libur Federal

- 18 Juni 2021, 19:03 WIB
Joe Biden Tandatangani RUU yang Jadikan Juneteenth atau 19 Juni sebagai Hari Libur Federal
Joe Biden Tandatangani RUU yang Jadikan Juneteenth atau 19 Juni sebagai Hari Libur Federal /Instagram/@joebiden/

Baca Juga: Ubah Libur Nasional dan Hapus Cuti Bersama Natal, Natalius Pigai: Pemerintah Tak Punya Hati Bagi Rakyat Kecil

Dia diperkenalkan oleh Wakil Presiden Kamala Harris, wakil presiden Afrika-Amerika pertama di negara itu.

"Kami telah datang jauh dan kami masih harus pergi jauh, tetapi hari ini adalah hari perayaan," kata Harris.

Gedung Putih bergerak cepat untuk mengadakan upacara penandatanganan setelah DPR memperdebatkan RUU tersebut dan kemudian memilihnya pada hari Rabu.

"Hari libur federal kami sengaja dibuat sedikit jumlahnya dan mengakui tonggak paling penting," kata Perwakilan Carolyn Maloney, seorang Demokrat dari New York. "Saya tidak bisa memikirkan tonggak yang lebih penting untuk diperingati daripada berakhirnya perbudakan di Amerika Serikat."

Perwakilan Sheila Jackson Lee, seorang Demokrat dari Texas, berbicara di sebelah poster besar seorang pria kulit hitam yang punggungnya memiliki bekas luka besar karena dicambuk, mengatakan bahwa dia akan berada di Galveston pada hari Sabtu untuk merayakan bersama Cornyn.

“Bisakah Anda bayangkan?” kata Jackson Lee. "Saya akan berdiri mungkin lebih tinggi dari Senator Cornyn, maafkan saya untuk itu, karena itu akan menjadi kegembiraan yang luar biasa."
Senat meloloskan RUU pada hari Selasa di bawah kesepakatan persetujuan bulat yang mempercepat proses untuk mempertimbangkan undang-undang. Hanya dibutuhkan satu keberatan senator untuk memblokir perjanjian semacam itu.

Pemungutan suara dilakukan ketika anggota parlemen berjuang untuk mengatasi perpecahan pada undang-undang reformasi kepolisian setelah pembunuhan George Floyd oleh polisi dan ketika legislator negara bagian Republik mendorong apa yang menurut para ahli adalah jumlah RUU yang belum pernah terjadi sebelumnya yang bertujuan membatasi akses ke kotak suara.

Baca Juga: Tak Setuju Jalur Sepeda Dibongkar, Hidayat Nur Wahid: Harusnya Diperbanyak

Sementara Partai Republik mengatakan tujuannya adalah untuk mencegah kecurangan pemilih, Demokrat berpendapat bahwa tindakan tersebut ditujukan untuk merusak hak suara minoritas.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x