MANTRA SUKABUMI - Sebuah studi di Universitas Oxford dan Imperial College, Londong, Inggris telah menemukan bukti bahwa Covid-19 bisa mempengaruhi fungsi otak.
Seperti diketahui sebelumnya, para peneliti sudah menyebut bahwa kondisi yang diakibatkan oleh Covid-19 itu disebut dengan "kabut otak".
Selain "kabut otak", studi ini memaparkan jika infeksi Covid-19 bisa memicu kejang, depresi, anosmia, dysgeusia, hingga defisit neurologis permanen akibat stroke.
Dikutip mantrasukabumi.com dari Forbes, studi tersebut merupakan yang pertama untuk mendokumentasikan bukti perubahan otak manusia.
Studi ini menjalani pemindaian otak magnetic resonance imaging (MRI) baik sebelum dan setelah infeksi Covid-19.
Para peneliti kemudian membandingkannya dengan pemindaian sekelompok individu tanpa riwayat infeksi Covid-19.
Mereka kemudian meninjau pemindaian otak MRI dari sukarelawan di UK Biobank sejauh tiga tahun lalu, dan membandingkannya dengan pemindaian lanjutan pada tahun 2021.
UK Biobank itu sendiri merupakan database biomedis, terdiri dari lebih dari 500.000 sukarelawan yang memberikan informasi penelitian jangka panjang.