Mengenal Ibnu Batutah, Sang Penjelajah Dunia Mengalahkan Marco Polo Berikut Fakta Mengagumkan Lainnya

- 10 Juli 2021, 13:35 WIB
Mengenal sosok Ibnu Batutah, penjelajah dunia yang disebut lebih hebar dari Marco Polo, berikut fakta mengagumkan lainnya.
Mengenal sosok Ibnu Batutah, penjelajah dunia yang disebut lebih hebar dari Marco Polo, berikut fakta mengagumkan lainnya. /*/mantrasukabumi.com//Tangkapan layar YouTube Data Fakta

MANTRA SUKABUMI - Vasco da Gama, Marco Polo, Christopher Columbus atau Bartholomeus Diaz. Mereka dikenal sebagai para penjelajah-penjelajah dunia yang populer.

Namun dari nama-nama beken tersebut, ada sosok penjelajah muslim yang berasal dari Timur Tengah bernama Ibnu Batutah.

Bahkan Ibnu Batutah disebut-sebut lebih hebat dari tokoh penjelajah dunia paling populer Marco Polo.

Baca Juga: Akhirnya Penjelajah Perseverance NASA Siap untuk Mendarat di Planet Mars Setelah Tujuh Bulan Perjalanan

Berikut sejarah dan fakta mengagumkan dari tokoh Ibnu Batutah dilansir oleh mantrasukabumi.com dari unggahan video Youtube Data Fakta.

Bernama asli Muhammad Abu Abdullah Bin Muhammad Al Lawati Ibnu Batutah atau lebih dikenal dengan nama Ibnu Batutah lahir pada 25 Februari 1304 di Maroko, Afrika Utara.

Masa kecil Ibnu Batutah berada di lingkungan pendidikan dan pengajaran. Perjalanan pertamanya ia lakukan pada usia 20 tahun.

Ia memutuskan menunaikan ibadah haji pada tahun 1325 Masehi. Ia melakukan perjalanannya bersama para Kabilah dengan menggunakan unta secara beriringan.

Tidak seperti penjelajah barat, Ibnu Batutah melakukan perjalanan dengan maksud untuk menyiarkan agama Islam. Tak tanggung-tanggung, selama 29 tahun lamanya, ia berkelana dengan mengunjungi 40 negara.

Baca Juga: Agar Tak Kesasar Saat Ikut Jelajah Alam, Begini 5 Trik Tentukan Arah Mata Angin Tanpa Kompas

Dimulai pada 13 Juni 1325, ia berangkat seorang diri untuk melakukan perjalanan ke Mekkah dari rumahnya di Tangier sejauh 4.828 kilometer.

Selama 29 tahun ia menjelajah dengan meninggalkan keluarga dan teman-temannya. Ibnu Batutah melakukan penjelajahan dengan berjalan kaki, menaiki kuda, dan berlayar sejauh 120.700 kilometer.

Dari perjalannya itu banyak informasi yang diperoleh serta dibagikannya kemudian, salah satunya mengenai adanya jalur perdagangan emas dari Sahara menuju Mesir dan Suriah.

Selain itu ia juga banyak memberikan informasi mengenai wol, lili, emas, melon, sultan, syekh dan banyak lagi.

Setelah kembali ke negara asalnya, Ibnu Batutah menceritakan kisah perjalanannya dan dengan mengandalkan ingatannya yang tajam kemudian ia mencatatnya dan menjadi sebuah buku fenomenal berjudul "Rihlah/Perjalanan".

Baca Juga: Mengenal Kazakhstan, Negara Paling Sepi Di Dunia Hingga Penghasil Bidadari Di Asia

Salah satu kisah yang diceritakan dalam bukunya yakni saat ia mengunjungi sejumlah negara yang disebut "Der Al-Islam" atau tanah muslim yang mengalami perkembangan pesat pada awal abad ke -14.

Perjalanan Ibnu Batutah sejauh 120.700 kilometer disebut-sebut mengalahkan para penjelajah Eropa pada masa itu.

Bahkan sejarawan barat George Sarton mengatakan jarak perjalanan Ibnu Batutah melampaui jarak perjalanan yang dilakukan oleh Marco Polo.

Dengan jarak tempuh yang dilakukan oleh Ibnu Batutah, menjadikannya perjalanan dengan jarak tempuh yang tidak tertandinggi dan luar biasa.

Dalam penjelajahannya ternyata Ibnu Batutah pernah singgah di pulau Sumatera yang disebutnya sebagai pulai Al-Jawa.

Ia mengaku melihat pulau Sumatera dari jarak setengah hari pelayaran dengan beberapa pohon yang banyak seperti kelapa, cengkeh, gaharu, serta kapur barus.

Dari kisah perjalanannya itu, tak heran apabila Ibnu Batutah disebut sebagai pengelana sejati dan pengembara yang melegenda.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah