China Minta WHO Pergi ke Fort Detrick di AS untuk Selidiki Asal-usul Virus Covid-19

- 27 Juli 2021, 12:39 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /FREEPIK/articular/

MANTRA SUKABUMI – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lijian Zhao baru-baru ini mengeluarkan pernyataan terbaru mengenai rencana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan penyelidikan terhadap asal-usul virus Corona atau Covid-19.

Dalam cuitannya, Lijian Zhao memberi saran agar WHO pergi ke Fort Detrick di Amerika Serikat untuk menyelidiki asal-usul virus Covid-19.

Pernyataan itu dia sampaikan menanggapi rencana WHO untuk melakukan penyidikan putaran kedua demi mengungkap asal-usul virus Covid-19.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

“Jika laboratorium akan diselidiki, maka para ahli WHO harus pergi ke Fort Detrick,” ujar Lijian Zhao, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun Twitter @zlj517 pada Selasa, 27 Juli 2021.

Pernyataan Zhao itu berkaitan dengan teori bahwa virus Corona atau Covid-19 berawal dari kebocoran di sebuah laboratorium, yang kemudian menular ke seseorang dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Sejak kasus pertama Covid-19 dilaporkan di Wuhan, sebuah laboratorium yang berada di kota Wuhan, China dianggap sebagai tersangka utama pandemi Covid-19.

Namun, China menantang keras anggapan dan teori tersebut, serta pada beberapa kesempatan menuduh bahwa pendukung teori ini harus menyelidiki laboratorium biologi di AS, yang disebut berada di Fort Detrick.

Zhao juga meminta agar AS bertindak secara transparan dan bertanggung jawab, serta sesegera mungkin mengundang pakar WHO untuk melakukan penyelidikan ke Fort Detrick di AS.

“AS harus bertindak secara transparan & bertanggung jawab sesegera mungkin dan mengundang pakar WHO untuk penyelidikan ke lab Fort Detrick. Hanya dengan cara ini kebenaran dapat diungkapkan kepada dunia,” lanjutnya.

Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari India Today pada Selasa, 27 Juli 2021, China sebelumnya juga memberikan reaksi keras terhadap permintaan WHO untuk studi terbaru mengenai asal-usul Covid-19 di China, termasuk audit laboratorium dan pasar di Wuhan.

Baca Juga: Viral, Penjual Jamu yang Mirip dengan Aktor Drama China 'Wang Yi Bo'

Dalam penyelidikan pertama, tim yang dipimpin WHO dan didampingi oleh peneliti China mengunjungi pusat kota Wuhan pada Januari tahun ini, dan kemudian mempresentasikan laporan yang menyatakan bahwa virus Covid-19 kemungkinan ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.

Tim tersebut juga menyebutkan bahwa tidak ada catatan yang menunjukkan jika SARS-CoV-2 atau Sars-2 bocor dari laboratorium Wuhan.

Beberapa minggu kemudian, direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan jika terlalu dini untuk mengesampingkan kemungkinan hubungan antara pandemi Covid-19 dan kebocoran laboratorium.

Dia juga mengklaim bahwa penyelidikan asal-usul Covid-19 terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran infeksi di China.

Negara-negara termasuk AS dan Inggris dan para ilmuwan terkemuka telah menuntut penyelidikan lebih lanjut, terutama ke Institut Virologi Wuhan yang sedang melakukan penelitian tentang kelelawar.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: India Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x