Baca Juga: Pemilik Istana Terbesar di Dunia, Brunei Darussalam Jadi Negara Terkaya Nomor 5 di Dunia
Sejak Deng Xiaoping mencanangkan reformasi ekonomi pada tahun 1978, ekonomi dan teknologi Tiongkok tumbuh pesat, berkembang bahkan maju ke depan.
Negara yang dalam dunia internasional biasa disebut China ini, kini lebih suka dipanggil Tiongkok daripada nama China Hal ini merujuk pada sejarah awal penyebutan nama negara ini.
Penyebutan China atau Tiongkok tidak sepenuhnya salah, namun apabila merujuk dari sejarah penamaannya penyebutan China agak keliru.
Nama China berasal dari penyebutan yang salah oleh orang-orang Barat dari kata "Qin".
Nama Qin merujuk pada salah satu Dinasti Qin yang pernah berkuasa pada abad ke 3 SM.
Baca Juga: Mengenal Kazakhstan, Negara Paling Sepi Di Dunia Hingga Penghasil Bidadari Di Asia
Sementara dalam dialek Mandarin, kata China disebut Zhonguo dan pada dialek Hokkian menyebutnya dengan Dionggok.
Kata Tiongkok berasal dari dialek Hokkian yang berarti "Kerajaan Tengah" atau "Negara Pusat". Oleh karena itu Negeri Tirai Bambu ini tidak ingin dipanggil China lantara hanya merujuk pada satu dinasti saja, sedangkan Tiongkok mengacu pada semua wilayah.
Mata uang resmi negara Tiongkok sebenarnya bukan Yuan tetapi Renminbi. Renminbi atau RMB merupakan penyebutan formal untuk mata uang yang berlaku di seluruh Tiongkok daratan. Sedangkan Yuan adalah nama unit atau satuan dari mata uang RMB.