Pandemi COVID-19 Memicu Kemerosotan Pertumbuhan Ekonomi Global

- 11 April 2020, 06:45 WIB
ILUSTRASI penurunan devisa, saham, ekonomi.* /PIXABAY
ILUSTRASI penurunan devisa, saham, ekonomi.* /PIXABAY /.*(Pikiran Rakyat)/

Ia pun mengatakan, krisis ini akan menghantam pasar negara berkembang yang kemudian akan membutuhkan ratusan miliar dolar dalam bantuan asing.

"Hanya tiga bulan lalu kami mengharapkan pertumbuhan pendapatan per kapita positif di lebih dari 160 negara anggota kami pada tahun 2020," ujar Kristalina dikutip mantrasukabumi.com dari Pikiran-Rakyat.com dalam Reuters.

Namun, ia mengatakan hal tersebur mulai berubah dimana saat ini IMF sedang memproyeksikan bahwa lebih dari 170 negara akan mengalami pertumbuhan pendapatan per kapita negatif pada tahun ini.

Baca Juga: Hasil Rapid Test, 132 Orang Warga Kota Sukabumi Positif Corona

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul IMF Sebut Wabah Virus Corona akan Picu Resesi Terburuk Sejak Depresi Hebat 1930

Jika penyebaran pandemi virus corona mulai menipis, IMF mengharapkan pemulihan paesial pada 2021 namun ia pun memperingatkan situasi dapat menjadi lebih buruk.

"Saya menekankan ada ketidakpastian yang luar biasa mengenai prospek, ini bisa menjadi lebih buruk tergantuk pada negara yang terdampak pandemi," ujarnya.

IMF memiliki 189 negara anggota, mereka akan merilis perkiraan Outlook Ekonomi Dunia secara terperinci.

Baca Juga: Raja Salman Ngungsi ke Laut Merah, 150 Anggota Kerajaan Terpapar Covid-19

Virus corona menyerang negara-negara kaya dan miskin di Afrika, Asia, dan Amerika yang beresiko lebih tinggi karena mereka memiliki sistem kesehatan yang lemah.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah