WHO Mengakui Virus Corona 10 Kali Sangat Mematikan dari Flu Babi

- 16 April 2020, 15:40 WIB
BENDERA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).*
BENDERA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).* /ANTARA/

"Kami tahu bahwa penyakit ini menyebar dengan sangat cepat dan sangat mematikan, bahkan 10 kali lebih mematikan daripada pandemi flu babi di tahun 2009," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, dalam konferensi pers di Jenewa.

Flu babi (H1N1) pertama kali ditemukan di Meksiko dan Amerika Serikat pada Maret 2009 lalu dan telah menewaskan 18.500 orang. Namun, Lembaga Kesehatan Lancet memperkirakan jumlah korban penyakit tersebut sebenarnya mencapai 151.700 hingga 575.400 orang.

Jumlah tersebut berdasarkan perkiraan kematian di Afrika dan Asia Tenggara yang tidak diperhitungkan oleh WHO.

Baca Juga: Update 16 April 2020, Korban Covid-19 di Dunia Tembus 2 Juta Lebih

Pada bulan Juni 2009, flu babi dinyatakan sebagai pandemi global dan dinyatakan berakhir pada Agustus 2010. Namun, pada kenyataannya, penyakit ini tidak mematikan seperti yang ditakutkan publik.

Itulah yang membuat WHO pada saat itu sempat mendapat banyak cibiran dari warga Barat, khususnya Eropa.

Pada saat konferensi pers Senin lalu, Tedros mengungkapkan keprihatinannya terhadap beberapa negara yang mengalami penggandaan kasus setiap tiga hingga empat hari.

a mengatakan bahwa negara-negara tersebut sebenarnya dapat mengendalikan virus ini dengan baik jika menemukan kasus lebih awal, menguji, mengisolasi, dan melacak setiap kontak dari mereka.

Bahkan, lebih dari setengah populasi dunia saat ini berupaya membantu mengurangi penyebaran virus ini dengan cara menetap di rumah.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul "WHO Sebut Virus Corona 10 Kali Lebih Mematikan dari Flu Babi"

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah