Waspada! Ada Longsor di Bawah Laut Indonesia, Peneliti Eropa: Berpotensi Tsunami

- 24 April 2020, 10:32 WIB
ILUSTRASI Tsunami
ILUSTRASI Tsunami /Reuters/

Ketua dari penelitian tersebut, Uisdean Nicholson menjelaskan, longsor bawah laut merupakan efek samping dari arus deras yang mengalir melalui selat.

Uisdean juga memperkirakan akan adanya tsunamigenik terbesar yang biasa terjadi setiap 500.000 tahun.

"Kami memperkirakan akan terjadi peristiwa tsunamigenik terbesar sedalam 100 kilometer kubik yang biasa terjadi setiap 500.000 tahun," tuturnya.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul "Peneliti Eropa: Longsor Bawah Laut Ancam Indonesia, Ada Potensi Tsunami di Ibu Kota Baru"

Baca Juga: Pendingin Udara Ruangan Dapat Sebarkan Virus CORONA, Benarkah ? Simak Faktanya !

Dirinya menambahkan, tsunami yang diakibatkan oleh lonsor bawah laut akan menggenangi Teluk Balikpapan dan juga akan berdampak terhadap calon ibu kota baru Indonesia.

"Peristiwa tsunami itu dapat dikonsentrasikan dan terjadi di Teluk Balikpapan yang termasuk ke wilayah yang dipilih untuk ibu kota baru Indonesia," tambahnya.

Menurut Uisdean, upaya yang akan dilakukan selanjutnya adalah mengukur risiko di wilayah tersebut dengan cara membangun model numerik dari kejadian longsor bawah laut dan tsunami.

"Langkah kami selanjutnya adalah mengukur risiko di area ini dengan membangun berbagai model numerik kejadian longsor dan tsunami," tegasnya.

Baca Juga: Raja Tinju MMA Wilhelm Ott Masuk Islam disaat Pandemi Covid-19

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah