MANTRA SUKABUMI - Kebijakan lockdown yang dikeluarkan pemerintah Venezuela berdampak pada kehidupan rakyatnya.
Setelah menjalani karantina wilayah terjadi krisis makanan sehingga menimbulkan protes dan aksi penjarahan di sejumlah toko.
Dalam kejadian tersebut seorang pria di Venezuela mengalami nasib tragis ditembak mati ketika melakukan aksi protes.
Peristiwa tersebut disebabkan frustasi masyarakat setelah menjalani enam pekan masa karantina dan memperburuk krisis ekonomi.
Baca Juga: Waspada Virus Corona tidak Hanya Gangguan Pernapasan, Kini Bisa Serang Pembuluh Darah
Disebutkan oleh Observatorium Konflik Sosial Venezuela, pria berusia 29 tahun tersebut ditembak dua kali di bagian kepala di Kota Upata.
Meskipun pihaknya tidak mengidentifkasi siapa penembaknya. Foto yang diunggah di media sosial menunjukkan seorang pria dengan celana pendek dan kaos tergeletak di jalanan berlumuran darah.
Jenderal Adolfo Rodriguez, Kepala militer negara bagian Bolivar mengatakan kepolisian menangkap 10 orang selama aksi kerusuhan.
Hanya saja dia tidak menyebutkan adanya korban tewas. Sementara pihak Kementerian Informasi Venezuela tidak menanggapi saat dimintai komentar.