Seorang Nenek Ditemukan Hidup Kembali Usai Dinyatakan Meninggal Sebulan Lalu Akibat Corona

- 26 April 2020, 13:24 WIB
Pejabat di Guayaquil, Ekuador mengatakan rumah sakit dalam kekacauan karena wabah virus corona.
Pejabat di Guayaquil, Ekuador mengatakan rumah sakit dalam kekacauan karena wabah virus corona. /AFP/

MANTRA SUKABUMIPandemi virus corona baru (COVID-19) masih menjadi sebuah ancaman kesehatan di seluruh dunia.

Betapa tidak virus mematikan itu telah menginfeksi hampir 3 juta orang di seluruh dunia. Bahkan telah menewaskan 203.027 orang.

Dibalik cerita korban positif, ada cerita unik dan menarik dengan kasus identitas korban pasien yang keliru.

Dimana seorang wanita, Alba Maruri berusia 74 tahun yang dinyatakan meninggal sebulan sebelumnya akibat virus corona telah ditemukan hidup-hidup.

Keluarga wanita yang berasal dari Ekuador itu diberitahu tentang kematiannya bulan lalu dan kemudian mengirim abunya.

Tetapi Maruri terbangun dari koma selama tiga minggu di rumah sakit pada hari Kamis dan meminta dokter untuk memanggil saudara perempuannya.

Keluarganya sangat gembira mendengar berita itu, tetapi tidak jelas abu siapa yang mereka miliki di rumah mereka.

Rumah sakit telah meminta maaf atas campur-baurnya kesalahan identitas. Maruri tinggal di kota Guayaquil, pusat wabah Covid-19 di Ekuador.

Ekuador telah sangat terpengaruh oleh pandemi ini, dengan lebih dari 22.000 kasus dan hampir 600 kematian dilaporkan.

Menurut surat kabar lokal El Comercio, Maruri dirawat di rumah sakit bulan lalu dengan demam tinggi dan kesulitan bernafas.

Rumah sakit telah meminta maaf atas campur-baurnya kesalahan identitas. Maruri tinggal di kota Guayaquil, pusat wabah Covid-19 di Ekuador.

Ekuador telah sangat terpengaruh oleh pandemi ini, dengan lebih dari 22.000 kasus dan hampir 600 kematian dilaporkan.

Menurut surat kabar lokal El Comercio, Maruri dirawat di rumah sakit bulan lalu dengan demam tinggi dan kesulitan bernafas.

Sebuah tim dari rumah sakit mengunjungi rumah keluarga untuk meminta maaf, El Comercio melaporkan, dan mengatakan rumah sakit telah dalam kekacauan pada saat itu karena jumlah kasus dan kematian akibat virus corona.

"Itu keajaiban. Selama hampir sebulan kita mengira dia sudah mati. Bayangkan, dan aku punya abu orang lain," kata Aura, saudara perempuan Mauri.

Keluarga itu mengatakan mereka ingin pihak berwenang memberi kompensasi kepada mereka atas kesalahan ini dan untuk mengganti biaya kremasi.

Ibu Maruri juga telah membeli kasur baru karena keluarganya telah membuang kasur lamanya.***

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah