Ribuan Warga Israel Demo Menentang Pemerintah Koalisi saat Pandemi Corona

- 27 April 2020, 10:16 WIB
Orang menjaga jarak sosial selama protes terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan korupsi pemerintah di Rabin Square di Tel Aviv.* /AP
Orang menjaga jarak sosial selama protes terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan korupsi pemerintah di Rabin Square di Tel Aviv.* /AP /

MANTRA SUKABUMI - Ribuan warga Israel melakukan aksi turun ke jalan berdemonstrasi pada Sabtu (25/4) menentang kesepakatan pembentukan pemerintah koalisi yang membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap berkuasa sebagai Perdana Menteri.

Para pengunjuk rasa menentang Netanyahu sebagai perdana menteri sementara dia adalah seorang tersangka kriminal. Al Jazeera melaporkan.

Pengunjuk rasa katakan, perjanjian pemerintah persatuan, memberi Netanyahu pengaruh atas penunjukan hakim dan pejabat hukum, sebagai hal “menghancurkan demokrasi” dan dimaksudkan untuk menyelamatkan Netanyahu dari masalah hukumnya, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Muhammad Ali, Sang Legenda Tinju Profesional dari Negeri Paman Sam


Netanyahu dijadwalkan akan menghadapi persidangan bulan depan atas tuduhan penipuan, pelanggaran kepercayaan dan menerima suap. Dia secara konsisten membantah melakukan kesalahan.

Protes pada hari Sabtu memenuhi pusat Rabin Square Tel Aviv, meskipun para demonstranmenjaga jarak satu sama lain sejalan dengan peraturan kesehatan yang berlaku selama berminggu-minggu yang dimaksudkan untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Para pengunjuk rasa, mengenakan topeng wajah, mengibarkan bendera Israel dan tanda-tanda menyerukan Netanyahu yang korupsi untuk diadili. Seorang juru bicara kepolisian mengatakan ratusan orang menghadiri demonstrasi itu, tetapi laporan media setempat mengatakan ribuan orang ambil bagian.

Baca Juga: Penampakan Salat Tarawih Ramadan 1441 H di Masjidil Harom Mekah

Netanyahu dan mantan kepala militer Benny Gantz, pemimpin partai Biru, menandatangani perjanjian pembagian kekuasaan pada hari Senin setelah berminggu-minggu negosiasi untuk apa yang mereka sebut sebagai pemerintah "darurat nasional" yang dimaksudkan untuk mengarahkan negara melalui wabah virus corona.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x