"Ini adalah kesempatan luar biasa untuk menguji efektivitas teknologi kinetik pada asteroid nyata," kata Megan Bruck Syal dari Lawrence Livermore National Laboratory.
Baca Juga: Sukabumi Diguncang Gempa, Dipicu Subduksi Lempeng, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Sebelum pesawat ruang angkasa ditabrakan ke Didymoons, sebuah kamera kecil akan dipasang untuk memantau tabrakan tersebut.
"Ini waktu yang menyenangkan," kata pensiunan astronot NASA Ed Lu, yang kini mengepalai yayasan B612, sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk mendeteksi dan mendefleksi asteroid.
Saya pikir DART akan menjadi demonstrasi yang luar biasa," katanya.
Lindley Johnson, perwira pertahanan planet NASA, mengatakan saat ini ada 2.078 asteroidyang tercatat bisa menimbulkan bahaya bagi Bumi.
"Ada ratusan ribu asteroid di luar sana dan kami ingin memisahkan mereka untuk menjaga Bumi sehingga kami terus memantaunya dari waktu ke waktu," kata National Geographic.
Baca Juga: 4 Tanda Gejala Virus Corona pada Anak-anak yang Harus Diwaspadai
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat Depok dengan judul Demi Lindungi Bumi NASA Berencana Tabrakan Pesawat Ruang Angkasa ke Asteroid
Daftar asteroid yang memiliki potensi bahaya tersebut, menurut NASA, akan menabrak objek apa pun dengan ketinggian lebih dari 140 meter (sekitar 459 kaki) yang diperkirakan akan datang dalam jarak lima juta mil dari Bumi di masa mendatang.