Pasien Corona 60 Tahun Tewas Setelah Dokter Magang Salah Seting Pasang Ventilator

- 2 Mei 2020, 02:30 WIB
ILUSTRASI virus corona (COVID-19)
ILUSTRASI virus corona (COVID-19) //pixabay

Insiden yang tragis itu adalah salah satu dari beberapa kasus lainnya yang banyak dilaporkan.

Banyak dokter gigi, mata, ahli penyakit kaki dan psikiater yang akhirnya di dorong berada di garda terdepan karena kurangnya tenaga medis yang ada dengan banyaknya kasus yang muncul di New YorkAmerika Serikat.

Di Rumah Sakit Yale New Heaven di Connecticut, Amerika Serikat, seorang anestesiologi dikirim untuk bekerja sebagai terapis pernapasan.

Seharusnya pekerjaan tersebut membutuhkan lisensi yang memerlukan setidaknya waktu selama 2 tahun pelatihan.

Baca Juga: Warga Korea Utara Tertekan Ketakutan Mengetahui Kabar Kematian Kim Jong Un

Dikabarkan bahwa pelatihan satu sesi dilakukan dengan menggunakan Zoom dan beberapa dokumen yang meminta mereka untuk memanggil dokter jika membutuhkan bantuan.

Seorang penduduk mengaku bahwa ia takut, pasien diperlakukan seperti 'kelinci percobaan', di Newyork-Presbyterian atau Colombia University Irving Medical Center, Amerika Serikat.

Pejabat rumah sakit mengatakan bahwa krisis virus corona telah menciptakan kondisi luar biasa bagi semua staf, dan mendorong tanggapan secara langsung.

"Misi kami adalah untuk menyelamatkan hidup, dan pekerja perawatan kesehatan kami yang heroik berada di garis depan, menavigasi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata juru bicara lembaga yang secara resmi dikenal sebagai NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center, dikutip  Pikiran-Rakyat.com dari laman Nypost.

Ia mengatakan bahwa petugas medis tenga bekerja untuk mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh mereka.**(Rahmi Nurfajriani/Pikiran Rakyat.com)

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah