Baca Juga: Jadwal Program Belajar dari Rumah TVRI, Selasa 12 Mei 2020
Artikel ini telah tayang sebelumnya di tasikmalaya.pikiran-rakyat.com dengan judul "Peneliti Belanda Temukan Antibodi Kebal Virus Corona, Bermula dari Penelitian Wabah Masa Lalu"
Profesor Akademi Biologi Sel, Pusat Medis Erasmus, Rotterdam, mengatakan bahwa antibodi yang digunakan dalam karya ini adalah 'sepenuhnya manusia' yang memungkinkan pengembangan berlangsung lebih cepat dan mengurangi potensi efek samping terkait kekebalan.
Antibodi terapi konvensional pertama kali dikembangkan pada spesies lain dan kemudian harus menjalani pekerjaan tambahan untuk 'memanusiakan' mereka.
Antibodi tersebut dihasilkan dengan menggunakan teknologi transgenik H2L2 dari Harbour BioMed.
Namun, setelah ini mereka mengaku masih harus banya melakukan pekerjaan yang diperlukan guna menilai apakah antibodi ini dapat melindungi atau bahkan mengurangi keparahan penyakit pada manusia, termasuk corona.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca, Selasa 12 Mei 2020 Sukabumi dan Sekitarnya
Lebih lanjut, para peneliti percaya teknologi ini dapat berkontribusi untuk mengatasi kebutuhan kesehatan masyarakat, terutama virus corona yang tengah mendekas.
Penelitian yang dituangkan ke dalam jurnal ini diprakarsai oleh sembilan ahli dibidang kedokterang, khususnya antibodi untuk virus.**