Pemerintah Tiongkok ingin menunjukkan bahwa pihaknya bersikap transparan terkait pandemi virus corona.
"Tidak ada upaya menutup-nutupi (fakta) sama sekali sejak kasus virus corona muncul di bulan Desember," ungkap Xiaoming.
Sikap Tiongkok kali ini berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. Dua pekan lalu, ketika Australia mengajukan usulan untuk investigasi internasional, Tiongkok bersikeras membentengi diri dari ajuan tersebut.
Tiongkok menganggap ada agenda politis di balik usulan Australia, apalagi Australia membicarakan usulan tersebut dengan Amerika (FBI).
Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-bekasi.com dengan judul Tak Ingin Terus Dituduh, Tiongkok Izinkan Lab Wuhan Diperiksa Terkait Dugaan Kebocoran Virus Corona
Amerika diketahui tengah bersitegang dengan Tiongkok. Keduanya saling serang soal asal usul sumber virus corona.
Pemerintah Amerika mengklaim memiliki bukti virus corona berasal dari kebocoran laboratorium virologi Wuhan. Sedangkan Tiongkok, menuduh virus corona dibawa ke Wuhan oleh anggota militer Amerika Serikat.
Baca Juga: Densus 88 Sita Puluhan Senjata di Gudang Futsal Tasikmalaya, Tersangka: Senjata Bekas Pakai
Perkembangan terbaru, Amerika menuduh Tiongkok telah meretas riset vaksin virus corona. Hal tersebut diungkapkan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) serta Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS).
Amerika mengonfirmasi 1,45 juta orang terinfeksi virus corona, 253.000 sembuh, dan 86.541 meninggal.** (Ikbal Tawakal/ Pikiranrakyat-bekasi.com)