MANTRA SUKABUMI - Ribuan pengendara sepeda mengambil alih pusat Ljubljana pada Jumat, 15 Mei 2020, untuk melakukan protes kepada pemerintah Slovenia yang dipimpin Perdana Menteri Janez Jansa.
Aksi tersebut dilakukan kurang dari sehari setelah pemerintah mengakhiri pandemi covid-19 dan untuk sementara melonggarkan pembatasan.
Para pengunjuk rasa dalam melakukan aksi sambil meniup peluit dan juga sambil membunyikan klakson sepeda saat mereka mengibarkan bendera Slovenia di ibu kota.
Dikarenaksn masih di tengah situasi pandemi covid-19, para pengunjuk rasa dilengkapi dengan memakai masker.
Mereka meminta pemerintah untuk mengundurkan diri dan juga mengklaim bahwa pemerintah telah menekan hak-hak sipil dengan menyerang media dan membatasi hak-hak kelompok lingkungan.
Di antara perubahan lain, pemerintah mendorong amandemen hukum yang akan membatasi hak lingkungan nirlaba dalam berpartisipasi dalam tinjauan administrasi proyek infrastruktur.
Baca Juga: Tiongkok Izinkan Lab Wuhan Diperiksa Terkait Dugaan Kebocoran, Syaratnya Libatkan WHO
Pemerintah mengklaim perubahan itu diperlukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi Slovenia, dengan mengatakan undang-undang saat ini memungkinkan bahkan organisasi lingkungan kecil untuk secara signifikan memperlambat konstruksi penting, seperti pembangunan pabrik atau pembangkit listrik.
"Saya di sini karena pemerintah secara jijik menyalahgunakan krisis virus corona untuk mengurangi hak dan kebebasan masyarakat," kata pemerhati lingkungan Rok Rozman, yang berada di antara para pengunjuk rasa, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.