Donald Trump Nekat Akan Buka Kembali Perekonomian AS Sekalipun Vaksin Virus Corona belum Ditemukan

- 18 Mei 2020, 01:00 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. //YouTube/ABC News

MANTRA SUKABUMI - Sampai detik Amerika Serikat menjadi negara peringkat pertama kasus positif Virus Corona dengan jumlah terbanyak di dunia.

Sekalipun berbagai upaya telah dilakukan termasuk pencarian formulasi vaksin terbaik, faktanya korban masih terus bertambah.

Dampaknya sangat terasa bagi tatanan kehidupan warga, bahkan sampai perekonomian negara.

Dalam hal ini dengan atau tanpa vaksin Virus Corona, Presiden Amerika Serikat (ASDonald Trump mengumumkan akan membuka kembali perekonomian AS yang nampak sangat terganggu akibat penyebaran virus mematikan tersebut.

Hal itu dia sampaikan saat mengumumkan target untuk menyediakan vaksin Virus Corona pada akhir tahun.

Baca Juga: JUBIR Kemenhub Klarifikasi Terkait Kabar Budi Karya Sumadi Terpapar Virus Corona Lagi

Ia menyamakan proyek vaksin, yang diberi nama 'Operation Warp Speed', dengan upaya Perang Dunia II untuk menghasilkan senjata nuklir pertama di dunia.

Namun Trump menjelaskan bahwa tanpa vaksin pun, warga AS harus mulai kembali ke kehidupan seperti biasa.

Di sisi lain, banyak ahli yang meragukan vaksin virus corona bisa dikembangkan dalam waktu satu tahun.

Dalam jumpa pers di Gedung Putih pada Jumat, 15 Mei 2020, Trump mengatakan proyek ini akan dimulai dengan studi pada 14 kandidat vaksin yang menjanjikan untuk mempercepat penelitian dan persetujuan.

Baca Juga: Bayi 8 Bulan Meninggal, Korban Termuda Akibat Derita Penyakit Langka Kawasaki yang Dipicu Corona

Selain itu, Trump juga sudah yakin bahwa beberapa ratus juta dosis vaksin akan bisa dibagikan pada masyarakat umum pada akhir tahun 2020.

Banyak pakar mengatakan vaksin adalah satu-satunya hal yang akan memberi warga AS kepercayaan diri untuk sepenuhnya membuka kembali perekonomian tanpa adanya pengujian secara luas.

Dia melakukan itu karena tidak ingin ada warga yang menggantungkan hidupnya terhadap vaksin virus corona.

 “Ada atau tanpa vaksin, kita kembali seperti biasa, dan mari kita mulai prosesnya,” kata Trump seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari BBC News.

Baca Juga: Anak-anak di AS dan Eropa Meninggal Terpapar Penyakit Langka Kawasaki, WHO Selidiki Hubungannya

Awal pekan ini, Dr Anthony Fauci, yang bertugas di gugus tugas virus corona, bersaksi di hadapan Senat bahwa ‘terlalu jauh dari harapan’ untuk membuka kembali sekolah pada musim gugur.

Sementara, Dr Fauci dan para pakar lainnya sangat yakin bahwa pengembangan vaksin akan membutuhkan waktu sedikitnya satu tahun.

Namun, beberapa pakar kesehatan tetap skeptis tentang target pengembangan dan distribusi yang disampaikan Gedung Putih.

Dr Rick Bright, seorang direktur vaksin AS yang dicopot dari jabatannya setelah menuding Gedung Putih memberikan tekanan politik seputar perawatan virus corona, bersaksi di hadapan Kongres pada hari Kamis bahwa pengembangan vaksin biasanya membutuhkan waktu satu dekade.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di depok.pikiran-rakyat.com dengan judul "Dengan Atau Tanpa Vaksin Virus Corona, Donald Trump Nekat Akan Buka Kembali Perekonomian AS"

 Baca Juga: Jadwal Imsak hari Senin, 18 Mei 2020/25 Ramadan 1441 H untuk Sukabumi

Selain itu, ada upaya lain yang dilakukan AS dalam menghadapi pandemi COVID-19, salah satunya seperti yang mereka lakukan pada Bulan Maret, Gedung Putih meluncurkan prakarsa tes, meminta pengecer farmasi besar seperti CVS, Walgreens, dan Rite Aid untuk mendirikan tempat tes tanpa-turun (drive-through) di seluruh negeri.

Namun, kemitraan itu mandek, dan AS terus dikritik karena lambat dalam melakukan tes.

Dalam beberapa pekan terakhir, Gedung Putih mengumumkan upaya lebih lanjut dan telah membantu meningkatkan jumlah tes hingga hampir 10 juta pada 15 Mei, menurut basis data Our World in Data.

Selain prakarsa vaksin terbaru dari Gedung Putih, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan juga mengevaluasi kandidat vaksin untuk uji coba pada manusia.

Baca Juga: Jadwal Imsak untuk wilayah Bogor: Senin, 18 Mei 2020/25 Ramadan 1441 H

Pada Jumat malam, Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikontrol Partai Demokrat meloloskan, lewat jajak pendapat, RUU untuk mengeluarkan paket bantuan virus corona senilai lebih dari 3 triliun dollar AS, termasuk dana stimulus bagi pemerintah daerah dan bantuan langsung tunai bagi warga Amerika.

Namun paket itu, yang bahkan ditolak oleh beberapa anggota Demokrat, dinilai tidak berpeluang lolos di Senat yang dikuasai Partai Republik.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah