Demonstran Bertato Peta Indonesia di Amerika Serikat Meminta Maaf Kepada Rakyat Indonesia

- 2 Juni 2020, 04:16 WIB
DEMONSTRAN bertato peta Indonesia ikut dalam protes di Philadelphia terkait kematian George Flyod
DEMONSTRAN bertato peta Indonesia ikut dalam protes di Philadelphia terkait kematian George Flyod /Instagram/.*/@rainsforthegreat

MANTRA SUKABUMI - Akhir-akhir ini aksi demontrasi di Amrika Serikat terus berkecamuk, aksi tersebut dipicu karena tewasnya seorang pria kulit hitam bernama George Floyd (46).

George Floyd merupakan seorang petugas keamanan, ia meninggal setelah oknum polisi NYPD kulit putih di Kepolisian Minneapolis menjepit lehernya dengan lutut.

Diketahui kerusuhan pertama kali terjadi di Minneapolis hingga akhirnya menyebar ke seluruh negara bagian di Amerika Serikat.

Baca Juga: Dua Wisatawan Nyaris Meregang Nyawa di Laut Sukabumi, Satu Orang Diduga Mabuk

Ketika aksi demontrasi terjadi di Philadelphia, Amerika Serikat, beredar sebuah foto seorang demontran yang memiliki sebuah tato di lengannya berbentuk peta Indonesia.

Terlihat dalam foto yang beredar di media sosial dan dipakai di salah satu media asing The Inquirer, pria tersebut sedang melempar barang ke sebuah toko di Philadelphia saat kerusuhan itu terjadi.

Namun setelah ia sadar, pria yang diketahui warga naturalisasi Amerika Serikat namun kelahiran Jawa itu akhirnya menyampaikan permintaan maaf melalui akun instagram miliknya @rainsfordthegreat.

Baca Juga: Donald Trump Ancam Kerahkan Anjing Ganas dan Senjata Jika Demonstran Dekati Gedung Putih

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

You might recognize me from several photos making the rounds on social media in the last several hours. If you know me personally, you will know that that what is represented there is quite unlike me. I initially began my day by going out for a daily bike ride, and I went through Center City, ending up at the protests. This helps explain why I was not covering my identity in the photos. At first, I simply wanted to document on my Instagram story what I was seeing for those who were at home. But, as the evening went on, I began to feel a combined anger from the murder of George Floyd and a feeling of energy in the face of national police injustice from the rioting welling up inside of me. Even today, I still feel the passion of hurt brought about by the racial injustice that is frequently directed towards people of color, myself included. This emotion runs deep. However, I now regret that my justified anger and impulse to not stay silent too quickly turned into movements to destroy property. Demonstrating is not the same thing as destruction. Thus, I would now like to apologize to the BLM movement as well as to the protestors who are legitimately exhibiting their disagreement with the present injustices we all have witnessed. Since one of my tattoos shows the islands of Indonesia (I am a naturalized US citizen, but I was born on the island of Java), I would also like to apologize to the Indonesian community in Philadelphia. Finally, to clarify, I must make it clear that, though I foolishly posted selfies holding sneakers up to my ear on my Instagram story, I did not loot them nor did I take any home with me. The streets were littered with clothing and shoes and I thought it would emphasize the amount of looting that was happening if I posed with them in this way. I now regret posting those photos. Once again, I apologize to all the communities that I have negatively affected and embarrassed. I am willing to take full responsibility for my actions. I have learned a great deal from this incident.

A post shared by Rainey A. Backues (@rainsfordthegreat) on

Baca Juga: Makna Garuda Pancasila Lambang Negara Indonesia, Berikut Penjelasannya

Pria yang bernama lengkap Rainey A. Backues, meminta maaf kepada masyarakat Amerika dan juga kepada masyarakat di Indonesia yang berada di Philadelphia.

Dia mengaku awalnya tengah melakukan rutinitasnya dengan bersepeda, namun saat perjalanan, ia bertemu dengan para pengunjuk rasa dan akhirnya ikut dalam aksi demonstrasi.

Rainey juga meminta maaf karena tidak memakai masker saat berada di luar rumah.

Baca Juga: Kabar Baik Pemerintah akan Berikan Bantuan ke Warga Terdampak COVID-19 hingga Desember 2020

"Anda mungkin mengenali saya dari beberapa foto yang beredar di media sosial dalam beberapa jam terakhir. Jika Anda mengenal saya secara pribadi, Anda akan tahu bahwa apa yang diwakili di sana sangat berbeda dengan saya," katanya.

Ia mengaku hanya ingin mendokumentasikan kejadian untuk dibagikan dalam cerita di akun Instagramnya. Namun, Rainey mulai merasakan kemarahan atas pembunuhan George Floyd.

Baca Juga: Bukti Adanya Danau Kuno jadi Temuan Terbaru Peneliti di Mars

Artikel ini sebelumnya telah tayang di pikiranrakyat.depok.com dengan judul "Pria Bertato Peta Indonesia yang Ikut Demo dan Menjarah di AS, Minta Maaf pada Rakyat Indonesia".

"Bahkan hari ini, saya masih merasakan hasrat sakit hati yang disebabkan oleh ketidakadilan rasial yang sering diarahkan pada orang kulit berwarna, termasuk saya sendiri. Emosi ini sangat dalam," ujar Rainey.

Rainey mengaku sangat menyesal telah ikut melakukan aksi demonstrasi itu.

"Namun, saya sekarang menyesal bahwa kemarahan dan dorongan saya yang dibenarkan untuk tidak tinggal diam terlalu cepat berubah, menjadi gerakan untuk menghancurkan properti," katanya.

Baca Juga: Lakukan Hubungan Intim dengan Sandal Jepit Hasil Curian, Seorang Pria Ditangkap Petugas Polisi

Rainey pun mengakui bahwa ia kelahiran dari Indonesia, tepatnya di pulau Jawa.

"Saya adalah warga negara AS yang dinaturalisasi, tetapi saya lahir di pulau Jawa, saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia di Philadelphia," ujarnya.

Atas tindakannya, Rainey bersedia bertanggung jawab penuh dan ia telah belajar banyak dari kejadian itu.**(Bayu Nurulah/PR Depok). 

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x