Karyawan Facebook Mogok Kerja Akibat Cuitan Donald Trump dan Memprotes Perusahaan, CEO Bergeming

- 3 Juni 2020, 11:17 WIB
CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg. /ANTARA/Reuters/

Baca Juga: Tiongkok Sebut Amerika Serikat 'Kecanduan untuk Berhenti' setelah Resmi Tinggalkan WHO

"Sangat jelas hari ini bahwa pimpinan menolak untuk mendukung kami," tulis karyawan Facebook Brandon Dail di Twitter. Profil LinkedIn Dail menyebutkan bahwa dia adalah insinyur antarmuka pengguna di Facebook, di Seattle.

Sementara itu, pada Jumat (29/5), Twitter menempelkan label peringatan untuk cuitan Trump tentang protes yang meluas atas kematian seorang pria kulit hitam di Minnesota yang memasukkan frasa "ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai."

Twitter mengatakan bahwa unggahan tersebut melanggar aturannya yang dinilai melazimkan kekerasan. Langkah Twitter itu membatasi distribusi dan interaksi cuitan Trump.

Facebook menolak untuk bertindak berdasarkan pesan yang sama, dan Zuckerberg berusaha menjauhkan perusahaannya dari pertarungan antara Trump dan Twitter. Zuckerberg mengatakan meski pernyataan Trump "sangat ofensif," itu tidak melanggar kebijakan perusahaan tentang hasutan untuk melakukan kekerasan.

Baca Juga: Oposisi Italia Turun ke Jalan Lakukan Unjuk Rasa, Langgar Aturan Pembatasan Sosial

Twitter pekan lalu juga memberi label cek fakta untuk cuitan Trump yang berisi klaim menyesatkan tentang surat suara. Facebook, yang mengecualikan unggahan politisi dari program cek faktanya yang bekerjasama dengan pihak ketiga, tidak melakukan tindakan apa pun pada unggahan itu.

Timothy Aveni, insinyur perangkat lunak junior di tim Facebook yng didedikasikan untuk memerangi misinformasi, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai protes atas keputusan itu.

"Mark selalu memberi tahu kami bahwa dia akan menarik garis tegas pada pidato yang menyerukan kekerasan. Pada hari Jumat dia menunjukkan kepada kita bahwa itu bohong. Facebook akan terus memindahkan garis batas setiap kali Trump meningkatkan tensi, mencari alasan demi alasan untuk tidak bertindak," tulisnya dalam unggahan Facebook.

Baca Juga: Datang Bagai Pukulan Tambahan, Corona Belum Usai Kini Wabah Ebola Menyebar di Afrika

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x