Karyawan Facebook Resign karena Malu Terkait Sikap Mark Zuckerberg yang Diam Terhadap Cuitan Trump

- 6 Juni 2020, 13:26 WIB
MARK Zuckerberg kritisi keputusan Twitter melabeli dua cuitan Donald Trump terkait pemilu.*
MARK Zuckerberg kritisi keputusan Twitter melabeli dua cuitan Donald Trump terkait pemilu.* /AFP/Gerard Julien /

MANTRA SUKABUMI - Sikap CEO Facebook, Mark Zuckerberg terhadap unggahan 
Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memicu amarah nasional, diprotes karyawannya.

Diketahui dalam sepekan terakhir, ratusan karyawan Facebook itu telah mulai menunjukkan protesnya terkait sikap Mark Zuckerberg yang tidak melakukan apa-apa terhadap cuitan Trump.

Unggahan juga muncul di media sosial Twitter, yang merujuk pada protes Amerika Serikat terhadap rasisme dan kebrutalan polisi dengan mengatakan, "ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai."

Cuitan Trump yang "mengarah pada kekerasan", telah ditandai Twitter, lain halny dengan Facebook yang memutuskan untuk tidak melakukan apa pun; perusahaan mengatakan bahwa jabatan Trump sedang membahas penggunaan kekuatan negara dan karena itu tidak melanggar kebijakannya.

Baca Juga: Tekan Sebaran COVID-19, Pemkab Sukabumi Lakukan Rapid Test Jamaah Masjid Besar di 47 Kecamatan

Buntut dari sikap Facebook tersebut membuat ratusan karyawan memprotes, beberapa karyawan awal menulis surat terbuka memohon perusahaan untuk membalikkan keputusan, sebagaimana Dilansir dari Vox pada Sabtu, 6 Juni 2020.

Setidaknya dua karyawan Facebook mengundurkan diri sebagai protes atas masalah tersebut.

Karyawan lain yang telah mengundurkan diri sebagai bentuk protes. Kemudian mengunggah surat pengunduran diri itu di sebuah grup di aplikasi "Tempat Kerja" internal Facebook pada Kamis, 4 Juni 2020.

Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-depok.com dengan judul Karyawan Facebook Mengundurkan Diri: Sangat Malu Atas Sikap Mark Zuckerberg Terhadap Unggahan Trump

Catatan ini-salinan yang diperoleh oleh Vox-ditujukan kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg dan membuat argumen bahwa Facebook menyakiti orang-orang kulit hitam di dalam dan di luar perusahaan dengan 'lepas tangan' terhadap unggahan Trump.

Baca Juga: Beredar Kabar Sepatu Berlogo Palu dan Arit Lambang PKI Muncul Dimana-mana, Simak Faktanya

"Saya sangat malu bekerja di sebuah perusahaan yang memberikan kebebasan untuk orang rasis hanya karena dia seorang politisi," kata karyawan itu, yang tidak berkulit hitam tetapi diidentifikasi sebagai orang kulit berwarna.

“Karyawan berkulit hitam dari perusahaan Anda sendiri telah meminta Anda untuk merespons secara berarti, tetapi Anda tetap secara defensif dan mengelak," ungkapnya.

"Anda telah mengecewakan kami semua-beberapa orang kulit berwarna di perusahaan Anda-dan penolakan Anda untuk berbicara menentang kekerasan terhadap orang kulit hitam. orang-orang kedinginan," bunyi pernyataan tersebut.

Karyawan itu mengatakan bahwa sejak mengunggah surat itu di kelompok karyawan internal pada hari Kamis, beberapa rekan kerjanya telah menghubungi karyawan itu, mengatakan bahwa mereka juga mempertimbangkan untuk mengundurkan diri sebagai protes.** (Ikbal Tawakal/ Pikiranrakyat-depok.com)

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x