Pengakuan Tiongkok Berbeda dengan Faktanya, Harvard Klaim Corona Muncul di Wuhan Sejak Agustus 2019

- 9 Juni 2020, 22:28 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /.*/dok.PRFM

Baca Juga: Perusahaan BUMN Berkurang dari 142 Menjadi 107 Perusahaan, Simak Penjelasannya

Sedangkan antara bulan September dan Oktober 2019, 5 dari 6 rumah sakit yang diamati mendapat angka volume kendaraan tertinggi.

Tak cuma kepadatan rumah sakit saja, studi ini juga mengamati aktivitas pencarian di situs pencari Baidu.

Hasilnya, peneliti menemukan naiknya angka pencarian kata 'batuk' dan 'diare' tiga minggu sebelum kasus virus corona meledak pada awal 2020.

Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul Beda dari Pengakuan Tiongkok, Studi Harvard Klaim Corona Mungkin Muncul di Wuhan Sejak Agustus 2019

Para peneliti mencatat, kata kunci 'batuk' muncul bersamaan dengan musim influenza, sedangkan kata 'diare' merupakan salah satu gejala Covid-19.

"Naiknya kepadatan lalu lintas di (area) rumah dan pencarian kata kunci gejala (Covid-19) mendahului awal mula kemunculan pandemi Sars-CoV-2 pada Desember 2019," tulis peneliti.

Baca Juga: Menag Fachrul Razi Dikabarkan Tarik Kembali Putusan Pembatalan Ibadah Haji 2020, Simak Faktanya

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying menganggap penelitian tersebut konyol dan tak masuk akal.

"Aku rasa penelitian itu konyol, sangat konyol, menarik kesimpulan dari observasi yang dibuat-buat seperti kepadatan lalu lintas," ucap Chunying pada Selasa 9 Juni 2020, dikutip dari The Guardian.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah