Hubungan 2 Korea Makin Menegangkan Usai Korut Tolak Tawaran Korsel Terkait Pengiriman Utusan Khusus

- 18 Juni 2020, 11:48 WIB
TENTARA Korea Selatan berjalan dari pos penjagaan mereka di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea di Paju, Korea Selatan, 16 Juni 2020.*
TENTARA Korea Selatan berjalan dari pos penjagaan mereka di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea di Paju, Korea Selatan, 16 Juni 2020.* //REUTERS / Kim Hong-Ji

KCNA, dalam kabar terpisah, menulis bahwa juru bicara Kepala Staf Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) menyatakan pihaknya akan mengirim pasukan ke kawasan Gunung Kumgang dan Kaesong dekat area perbatasan, tempat kedua Korea melangsungkan proyek-proyek ekonomi bersama pada masa lalu.

Ia juga menyebut pos polisi, yang sebelumnya ditiadakan sejak penguatan Zona Demiliterisasi (DMZ), kini akan kembali dipasang.

Baca Juga: Cara Mudah dan Cepat Menghafal Nama Surat dalam Alquran

Sementara itu, unit persenjataan berat dekat perbatasan laut di wilayah barat, tempat para pembelot sering mengirim selebaran propaganda, juga akan kembali diperkuat.

Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-tasikmalaya.com dengan judul "Ketegangan Isu Pembelot Berlanjut, Korea Utara Tolak Tawaran Korea Selatan Kirim Utusan Khusus

Korea Utara juga akan memulai lagi pengiriman selebaran propaganda anti-Korea Selatan di wilayah perbatasan.

Menanggapi rencana itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mendesak Korea Utara agar patuh pada pakta antarkemiliteran dua Korea 2018, yang memuat sumpah kedua belah pihak untuk menghentikan 'segala aksi perseteruan' dan membongkar unit-unit di sepanjang DMZ.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks Pembatalan Pemberangkatan Ibadah Haji 2020 karena Dana Sudah Habis, Cek Faktanya

Dalam tulisan lain lagi di KCNA, Kim Yo Jong mengkritik keras Moon Jae-in, dengan menyebutnya telah gagal menerapkan setiap poin pakta pengurangan ketegangan kedua negara yang disepakati pada 2018 serta 'menyerahkan lehernya pada jerat yang manut terhadap AS'.

Gedung Biru, kantor kepresidenan Korea Selatan, menyebut kritik tersebut sangat kasar dan tak masuk akal serta merusak kepercayaan yang telah dibangun oleh pemimpin kedua negara.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah