Bantah Cuitan Trump Terkait Ajakan Gelar Perundingan, Presiden Iran: Permintaan AS Sebuah Kebohongan

- 24 Juni 2020, 14:27 WIB
Presiden Iran Hassan Rouhani.
Presiden Iran Hassan Rouhani. /Instagram @hrouhani

MANTRA SUKABUMI – Baru-baru ini muncul kabar dari Amerika Serikat bahwa pemerintahannya akan menggelar pembicaraan dengan Negara Iran terkait perundingan nuklir Iran.

Diketahui hubungan kedua negara tersebut dari waktu kewaktu semakin bergejolak panas.

Kabar tersebut dibantah oleh Presiden Iran Hassan Rouhani pada Selasa melalui pernyataannya yang disiarkan secara langsung di stasiun TV pemerintah Iran.

Baca Juga: Demi Perdamaian Dunia, Prajurit TNI Gugur Saat Bertugas di Kongo, Menlu RI Ucapkan Belasungkawa

Hassan Rouhani mengatakan "Mereka mengatakan, 'kami siap untuk berunding'. Mereka mengatakan sesuatu yang aneh. Apa maksudnya 'kami siap untuk berunding' ? Siapa yang pergi dari meja perundingan? Siapa yang melanggar meja perundingan? Siapa yang membuat ruang perundingan bergejolak? Itu mereka".

"Jadi ini adalah sebuah kebohongan di atas kebohongan setiap hari," ujar Rouhani.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada awal Juni mengeluarkan cuitan dengan nada desakan pada Iran agar membuat kesepakatan dengan Amerika.

Baca Juga: Memalukan, WNI di Filipina Ditangkap Polisi, Diduga Terlibat Kasus Penculikan Dua Warga Tiongkok

Sejak 2018 saat Trump angkat kaki dari kesepakatan nuklir 2015 Iran dengan enam negara besar dunia, Washington kembali memberlakukan sanksi untuk menekan ekspor minyak Iran sebagai bagian dari kebijakan "tekanan maksimum".

AS mengaku tujuannya adalah untuk memaksa Teheran agar menyetujui kesepakatan yang lebih luas, yang membatasi kerja nuklir miliknya, dengan membatasi program rudal balistik dan menghentikan perang proksi regional.

Iran sudah lama mengatakan bahwa mereka tidak akan berunding selama sanksi AS masih berlaku.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x