Jepang Tuduh China Sebarkan Informasi Propaganda dan Bohong Terkait Virus Corona

- 14 Juli 2020, 13:45 WIB
Ilustrasi Bendera Jepang.*
Ilustrasi Bendera Jepang.* //Pixabay


Beijing menegaskan niatnya di jalur air, yang melaluinya sekitar $ 3 triliun perdagangan global melewati setiap tahun, damai.

Jepang melihat China sebagai ancaman jangka panjang dan lebih serius daripada Korea Utara yang bersenjata nuklir. Beijing sekarang menghabiskan empat kali lebih banyak dari Tokyo untuk pertahanan karena membangun militer modern besar.


Tinjauan pertahanan Jepang juga mengklaim China tampaknya bertanggung jawab atas "propaganda" dan "disinformasi" di tengah "ketidakpastian sosial dan kebingungan" yang disebabkan oleh wabah virus corona.

Baca Juga: Ujang Bustomi Mengacak-acak Kediaman Spritualis Tersohor Ki Joko Bodo, Ada Apa?

Informasi yang salah tersebut termasuk klaim online bahwa virus corona dibawa ke China oleh anggota militer A.S., atau bahwa obat herbal China dapat mengobati COVID-19, kata seorang pejabat kementerian pertahanan pada sebuah briefing.


Ancaman lain yang dihadapi oleh Jepang termasuk pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara yang sedang berlangsung serta kebangkitan aktivitas militer oleh Rusia di langit dan perairan di Jepang, kadang-kadang dalam latihan bersama dengan China, kata tinjauan pertahanan.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x