Ketegangan Masih Terjadi di Perbatasan Galwan, China dan India Bersiap Lakukan Pembicaraan

- 24 Juli 2020, 15:41 WIB
ILUSTRASI ketegangan militer India dan Tiongkok*
ILUSTRASI ketegangan militer India dan Tiongkok* //Pixabay

MANTRA SUKABUMI - Diplomat-diplomat India dan China akan melakukan perundingan lebih lanjut pada hari Jumat (24 Juli) untuk mempersempit perbedaan dalam cara-cara untuk menarik mundur pasukan yang saling mengawasi satu sama lain melintasi perbatasan yang disengketakan di Himalaya barat, tempat 20 tentara India tewas dalam bentrokan. sebulan yang lalu.

Tidak ada tembakan selama pertempuran 15 Juni di Lembah Galwan di wilayah Ladakh India ketika tentara India dipukuli dengan batu dan pentungan, tetapi itu masih menandai bentrokan terburuk dalam beberapa dasawarsa antara raksasa bersenjata nuklir Asia.

Sejak saat itu, kedua pihak telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan untuk memulihkan ketenangan, dan mengurangi jumlah pasukan di lembah, sementara masih menumpahkan bala bantuan ke wilayah tersebut.

Baca Juga: Keji, Pikiran-Rakyat.com Difitnah Sebut Ma'ruf Amin Maklumi Gaji Kecil Guru Honorer Imbalan Surga

Begitu mereka sepakat bagaimana cara menarik mundur dari posisi garis depan, langkah selanjutnya adalah penarikan semua pasukan tambahan dan peralatan militer yang dikerahkan di daerah belakang setelah bentrokan.

Para diplomat dari kedua belah pihak akan mengadakan pembicaraan melalui pertemuan virtual Mekanisme Kerja untuk Konsultasi & Koordinasi Urusan Perbatasan India-China, kata sumber pemerintah di New Delhi.

Perbatasan de facto, yang disebut Garis Kontrol Aktual (LAC), didirikan setelah perang pada tahun 1962, tetapi tetap tidak terdefinisi dengan baik, dan telah terjadi ledakan sporadis selama beberapa dekade, tanpa mengarah ke penembakan lintas batas.

Baca Juga: Hampir Tabrakan, Pesawat Tempur Israel Cegat Pesawat Komersil Iran di Wilayah Udara Suriah

Juru bicara kementerian luar negeri India Anurag Srivastava mengatakan pemeliharaan perdamaian di perbatasan adalah basis dari hubungan bilateral.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x