Donald Trump Sebut Ledakan di Beirut Merupakan Kecelakaan, Sebelumnya Sebut Adanya Serangan

- 6 Agustus 2020, 09:45 WIB
Donald Trump. /AP News
Donald Trump. /AP News /

MANTRA SUKABUMI - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Rabu (5 Agustus) ledakan mematikan di Beirut mungkin merupakan kecelakaan, setelah mengangkat alis sebelumnya yang menyatakan itu adalah serangan.

Trump mengatakan masih belum jelas apa yang terjadi, meskipun para pejabat Lebanon menyalahkan letusan besar pada timbunan bahan pupuk amonium nitrat yang sangat mudah menguap.

Pada hari Selasa ia mengatakan tampaknya itu disebabkan oleh "sejenis bom", mengutip "jenderal" AS yang tidak disebutkan namanya untuk informasi tersebut. "Sepertinya serangan yang mengerikan," katanya.

Baca Juga: Facebook dan Twitter Anggap Postingan Trump Tentang Covid-19 Langgar Aturan

Tetapi pada hari Rabu pemimpin AS itu mengatakan pertanyaan itu masih belum terjawab, karena dia menjanjikan dukungan AS untuk Lebanon.

"Aku bisa memberitahumu apa pun yang terjadi, itu mengerikan. Tapi mereka tidak benar-benar tahu apa itu. Belum ada yang tahu," katanya.

"Bagaimana kamu bisa mengatakan kecelakaan? Seseorang meninggalkan beberapa alat jenis peledak yang mengerikan dan mungkin benda-benda di sekitarnya. Mungkin memang begitu. Mungkin itu serangan. Kurasa tidak ada yang bisa mengatakannya sekarang." "Saya mendengarnya dari dua arah," tambahnya.

Baca Juga: Harga Emas Terus Catatkan Rekor Terbaik Sepanjang Masa

Komentar Trump muncul setelah Pentagon menolak untuk mengkonfirmasi klaim "jenderal" dan Menteri Pertahanan Mark Esper mendukung penjelasan kecelakaan untuk ledakan tersebut, yang menewaskan sedikitnya 135 orang, termasuk setidaknya satu orang Amerika, dan ribuan lainnya terluka.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x