Kejahatan Perang Israel, Hancurkan 313 Rumah Selama 2020, Tambah Derita Panjang Warga Palestina

- 8 Agustus 2020, 10:05 WIB
Anggota keluarga Palestina duduk di dalam gua yang mereka gunakan sebagai rumah di pinggiran Kota Jenin Tepi Barat, Palestina, 1 Agustus 2020. (Foto EPA)
Anggota keluarga Palestina duduk di dalam gua yang mereka gunakan sebagai rumah di pinggiran Kota Jenin Tepi Barat, Palestina, 1 Agustus 2020. (Foto EPA) /

MANTRA SUKABUMI - Menentang tuduhan kejahatan perang di wilayah pendudukan, pasukan Israel menghancurkan 313 rumah Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur selama paruh pertama tahun ini, menurut laporan yang dirilis pada hari Jumat oleh Komisi Penjajahan dan Perlawanan Tembok Palestina.

Laporan tersebut menyatakan bahwa 64% penghancuran terjadi di Yerusalem Timur, Nablus dan Hebron. Warga Palestina telah lama menderita dari risiko kehancuran yang terus berlanjut oleh pasukan Israel, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Daily Sabah.

Pada Desember 2019, Israel berencana menghancurkan sekitar 18.000 rumah Palestina di Yerusalem. Tindakan semacam itu disebut sebagai "kejahatan perang" oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), tetapi juga menghancurkan harapan dan sarana untuk pendidikan.

Baca Juga: Seorang Wanita Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel Saat Coba Menutup Jendela Rumahnya

Pasukan militer Israel tahun lalu menghancurkan sebuah sekolah di komunitas Badui di kota Hebron, Tepi Barat, membahayakan masa depan anak-anak dan pemuda Palestina.

Beralih ke komunitas internasional untuk membantu menghentikan pembongkaran Israel, warga Palestina berpendapat bahwa Tel Aviv menggunakan masalah keamanan sebagai alasan untuk memaksa mereka menjauh dari kota dan untuk memperluas proyek pemukiman di wilayah pendudukan.

Otoritas Palestina menggambarkan pembongkaran sebagai bagian dari "kesepakatan abad ini," rencana saluran belakang AS untuk perdamaian yang dicela Palestina sebagai upaya untuk melikuidasi perjuangan mereka.

Baca Juga: Buronan Al-Qaida Seharga 68 Ribu Dolar AS, Akhirnya Tertangkap Pasukan Polisi Anti Teror Turki

Kelompok mujahidin Hamas, pada bagiannya, menggambarkan pencaplokan Israel sebagai "kejahatan pembersihan etnis," dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Juli 2019.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x