Network
MANTRA SUKABUMI - Presiden Donald Trump telah secara pribadi berdiskusi dengan para penasihat tentang kemungkinan penggantian Menteri Pertahanan Mark Esper setelah pemilihan November di tengah sejumlah perbedaan di antara mereka, sebuah sumber yang akrab dengan debat internal mengatakan pada Rabu (12 Agustus).
Sumber itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kedua pria itu "tidak berada di tempat yang baik" tetapi Trump tidak berniat untuk pindah ke Esper sampai para pemilih memberikan penilaian mereka pada masa jabatan Trump kedua pada 3 November.
Trump terganggu oleh penolakan Esper untuk menerapkan Undang-Undang Pemberontakan untuk mengerahkan pasukan tugas aktif untuk memadamkan kerusuhan sipil yang terjadi pada bulan Juni setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang berada dalam tahanan polisi di Minneapolis.
Baca Juga: Lagu Indonesia Raya yang sering dinyanyikan saat ini adalah lagu dengan versi 1 Stanza
Baca Juga: Kabar Baik Erick Thohir Sebut BLT Rp600.000 Untuk Pekerja Gaji di bawah 5 Juta Cair Akhir Agustus
Dikutip mantrasukabumi.com dari CNA bahwa Esper juga tampaknya berpisah dengan Trump bulan lalu dengan mengeluarkan larangan de facto pada bendera Konfederasi di instalasi militer, pada saat Trump mengutip hak kebebasan berbicara dalam pembelaannya terhadap orang Amerika yang mengibarkan bendera Konfederasi.
"Presiden Trump telah mengumpulkan tim yang luar biasa di Gedung Putih dan di seluruh pemerintahan federal yang telah mencapai kesuksesan yang tak terbantahkan atas nama rakyat Amerika. Kami tidak memiliki pengumuman personel saat ini atau tidak pantas untuk berspekulasi tentang perubahan setelah pemilihan atau dalam masa jabatan kedua, "kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere.
Baca Juga: Porlasi Kabupaten Sukabumi Bidik Prestasi, Genjot Peselancar Angin Muda Hadapi Porda Jabar 2022
Baca Juga: Ternyata Tanaman Bandotan Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit, dari Asam Urat Hingga Diabetes
