Konflik Mediterania Timur, Turki Tarik Duta Besarnya di UEA,untuk Menangguhkan Hubungan Diplomatik

- 14 Agustus 2020, 19:24 WIB
Sebuah rudal Serangan darat Tomahawk (TLAM) diluncurkan dari kapal penjelajah rudal USS Cape St. George di Laut Mediterania Timur, 23 Maret 2003.
Sebuah rudal Serangan darat Tomahawk (TLAM) diluncurkan dari kapal penjelajah rudal USS Cape St. George di Laut Mediterania Timur, 23 Maret 2003. //Reuters

MANTRA SUKABUMI – Ketegangan yang terjadi di Mediterania Timur, Erdogan mengatakan fregat Turki TCG Kemalreis telah mencegah bentrokan kecil ketika angkatan laut Yunani mencoba mengganggu kapal seismik Turki, Oruç Reis.

"Mereka sekarang mundur ke pelabuhan mereka sendiri," kata Erdogan, memperingatkan bahwa Turki akan terus membalas dengan cara yang sama jika serangan semacam itu terus berlanjut.

Sebagai bagian dari kegiatan survei hidrokarbon negara itu, Turki mengeluarkan teleks navigasi (Navtex) pada 10 Agustus 2020, mengumumkan bahwa kapalnya Oruç Reis akan mulai melakukan penelitian seismik baru di Mediterania Timur.

Baca Juga: Video Musik Taylor Swift 'You Belong With Me' yang Sangat Ikonik, Seharusnya Mendapat Oscar

Baca Juga: Manfaat dari Es Batu, Menghilangkan Jerawat Dengan Biaya yang Murah

Keputusan Turki datang menyusul kesepakatan pembatasan kontroversial yang ditandatangani antara Yunani dan Mesir, hanya sehari setelah Turki mengatakan akan menunda kegiatannya di kawasan itu sebagai tanda niat baik setelah upaya mediasi dari Jerman.

Tapi, setelah menyatakan perjanjian itu "batal demi hukum" dan menunjukkan bahwa kesepakatan itu merampas dan mengabaikan hak dan rak kontinental dari Ankara dan Tripoli, Turki memberi wewenang kepada Oruç Reis untuk melanjutkan aktivitasnya di daerah di dalam landas kontinen Turki.

Kapal itu akan melanjutkan aktivitas seismik di Mediterania Timur bersama dengan kapal Cengiz Han dan Ataman hingga 23 Agustus.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah